Stephen Faraone PhD dari State University of New York Upstate Medical University juga mengungkapkan hal yang sama. Menurut Farone, bermain video game bisa membawa perubahan pada otak.
"Dalam hal ini adalah memperbaiki beberapa kemampuan kognitif," jelas Faraone.
Akan tetapi, belum ada penelitian klinis yang cukup baik untuk mengetahui bagaimana dampak dari perubahan otak tersebut terhadap kemampuan seseorang di dunia nyata. Misalnya, pengaruhnya terhadap performa pemain video game di sekolah. Belum diketahui pula seberapa lama video game perlu dimainkan agar bisa meningkatkan kemampuan membuat keputusan.
Berkaitan dengan temuan dalam studi mereka, Dhamala dan Jordan mengimbau agar video game tak dimainkan secara berlebihan. Bermain video game terlalu sering bisa memunculkan efek adiksi yang berpotensi membawa dampak negatif.
"Khususnya pada otak orang-orang berusia muda yang masih berkembang," kata Dhamala dan Jordan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
