Kamis 02 Jun 2022 00:19 WIB

6 Penyebab Tubuh Berkeringat Saat Tidur, Salah Satunya Terkait Kanker

Berkeringat saat tidur relatif umum, tetapi bisa juga dipicu oleh kondisi kesehatan.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Bangun tidur (ilustrasi). Berkeringat saat tidur malam bisa terjadi akibat sejumlah kondisi kesehatan, mulai dari infeksi, menopause, hingga kanker.
Foto:

4. Hipoglikemia

Hipoglikemia terjadi ketika gula darah turun secara tidak normal. Ini paling sering dikaitkan dengan diabetes, tetapi juga bisa terjadi jika seseorang memiliki penyakit pankreas atau gangguan makan.

"Ketika kadar gula darah turun terlalu rendah, kondisi ini dapat mengaktifkan pelepasan adrenalin," jelas salah seorang dokter penyakit dalam di praktik swasta, Nesochi Okeke-Igbokwe.

Saat kadar gula darah turun, kelenjar keringat akan terangsang, dan tubuh mulai berkeringat untuk mendinginkan diri. Ini bisa terjadi di siang atau di malam hari saat sedang tidur.

Beberapa tanda lain bahwa mungkin seseorang mengalami hipoglikemia meliputi:

- Merasa mudah tersinggung atau cemas

- Merasa gemetar

- Merasa bingung

- Detak jantung cepat

Jika gula darah rendah, orang bisa makan sesendok gula atau madu untuk membantu menyeimbangkannya. Tetapi, jika tubuh mengalami hipoglikemia secara teratur, sebaiknya segera temu dokter untuk menentukan pengobatan terbaik.

5. Beberapa kanker

Beberapa jenis kanker dapat menyebabkan keringat malam sebagai gejala awal. Leukemia, misalnya, dapat menyebabkan keringat yang membasahi seprai. Hampir sepertiga pasien leukemia mengatakan ini adalah gejala awal sebelum didiagnosis.

Beberapa gejala leukemia lainnya adalah kelelahan, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, mimisan, dan sakit tulang. Selain leukemia, limfoma juga dapat menyebabkan keringat malam.

Gejala limfoma lainnya ialah kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, mudah memar, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Jika memiliki gejala-gejala itu bersama dengan keringat saat tidur malam, temui dokter sesegera mungkin.

Beberapa perawatan kanker juga bisa menyebabkan keringat malam, termasuk kemoterapi, terapi radiasi, terapi hormon, dan obat-obatan seperti steroid. Terlepas dari apapun penyebab keringat malam, namun jika itu sering terjadi atau semakin parah hingga menyebabkan pakaian tidur atau tempat tidur basah kuyup, maka itu adalah tanda untuk segera menemui dokter.

"Terutama jika itu terjadi tanpa faktor penyebab yang jelas, seperti penyakit atau lingkungan yang panas," kata Peters.

Dokter dapat melihat gejala, melakukan tes darah, dan memberikan pemeriksaan fisik untuk membantu mendiagnosis masalah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement