Selasa 05 Apr 2022 16:34 WIB

Tempe Bersaing dengan Reog dan Jamu untuk Jadi Warisan Budaya tak Benda UNESCO

Tempe merupakan makanan bergizi yang telah lama menjadi favorit masyarakat.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Tempe (ilustrasi). Tempe diajukan sebagai warisan budaya tak benda United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Foto:

Ketua Kolegium Ilmu Gizi Indonesia (KIGI) Minarto menjelaskan, tempe termasuk dalam diet berkelanjutan, yaitu diet dengan dampak lingkungan rendah yang berkontribusi terhadap ketahanan pangan dan gizi, serta kehidupan sehat untuk generasi sekarang dan masa depan. Diet berkelanjutan yang bersifat protektif ini sangat menghormati keanekaragaman hayati dan ekosistem.

"Artinya, tempe ini dapat diterima secara budaya, dapat diakses, adil secara ekonomi, dan terjangkau serta memiliki zat gizi yang memadai, aman dan sehat," ujar Minarno.

Penggagas Indonesian Tempe Movement (ITM), Winarno menjelaskan, upaya menobatkan tempe sebagai warisan budaya tak benda UNESCO belum selesai. Meskipun data akademis sudah diserahkan, tetapi tempe masih menunggu pengajuan ke UNESCO. Tempe akan bersaing dengan jamu dan reog untuk kategori itu.

"Sekarang tinggal pemilihan apakah tempe, jamu, reog? Jadi biasanya nanti siapa menang di negara, ada komite Indonesia, tapi mereka juga bingung mana dulu. Jika tahun ini jamu dulu, maka tempe dua tahun lagi," kata Winarno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement