Selasa 29 Mar 2022 12:45 WIB

Penderita Lever Meningkat Sejak Pandemi, Apa Sebab?

Studi terbaru mengungkap, jumlah orang dengan penyakit lever meningkat sejak pandemi.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Sakit perut (ilustrasi). Nyeri tumpul atau sakit di perut kanan atas atau sisi kanan bawah tulang rusuk dapat menjadi gejala penyakit lever. Kasus penyakit hati ini meningkat sejak pandemi Covid-19.
Foto:

Rekan penulis laporan pada 2021, Prof John Holmes, menyebut, temuan ini menambah pemahaman mereka tentang bagaimana kelompok yang berbeda mengubah kebiasaan minumnya selama tahap awal pandemi Covid 19.

"Meskipun kami menemukan penurunan konsumsi alkohol di seluruh populasi secara keseluruhan, ada peningkatan minum sendirian di antara beberapa sub-kelompok populasi lajang sebagai rumah tangga dewasa lajang, rumah tangga dengan tiga orang dewasa atau lebih, dan pelajar."

Alkohol sering disebut sebagai penyebab utama di balik penyakit hati berlemak. Namun, tidak semua penyakit lever disebabkan oleh alkohol. Beberapa, seperti penyakit hati berlemak non-alkohol, disebabkan oleh penumpukan lemak di hati.

Penyakit hati berlemak non-alkohol tahap awal (NAFLD), biasanya tidak menyebabkan banyak kerusakan. Namun, jika penyakit ini tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius.

Gejala NAFLD yang lebih lanjut dapat memengaruhi berbagai bagian perut. Gejala awal termasuk nyeri tumpul atau sakit di perut kanan atas dan di sisi kanan bawah tulang rusuk.

Penderita juga mungkin mengalami kelelahan yang luar biasa, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya, dan kelemahan. Penderita NAFLD yang telah mencapai tahap ini cenderung mengalami penyakit kuning, kulit gatal, dan pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki, perut, dan tungkai.

"Temui dokter umum segera jika Anda memiliki gejala-gejala ini dan memiliki kondisi lever," kata National Health Service (NHS).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement