Kamis 06 Jan 2022 21:18 WIB

Protein Shake Bermanfaat, Tetapi Ketahui Cara Mengonsumsinya

'Protein shake' bisa berbahaya apabila diminum tanpa aturan yang benar.

'Protein shake' bisa berbahaya apabila diminum tanpa aturan yang benar (Foto: ilustrasi minuman protein shake)
Foto:

Suplemen protein mungkin mengandung pemanis buatan, gula, dan zat tambahan lain yang dapat menyebabkan kembung, mual, dan gangguan pencernaan. Suplemen protein dirancang hanya untuk dikonsumsi sebagai suplemen untuk diet sehat, dan tidak boleh menggantikan protein dalam makanan utuh.

“Protein makanan utuh penting untuk nutrisi,” ucap Ahli Gizi dan Spesialis Tiroid, Alice Godfrey.

Tubuh kita dirancang untuk mengenali makanan utuh dalam bentuk alaminya, jadi yang terbaik adalah mengonsumsi protein. Masalah terbesar jika mengkonsumsi suplemen protein berlebihan adalah kemungkinan menciptakan kesenjangan nutrisi dalam makanan.

Misalnya, jika terlalu mengandalkan protein sebagai sumber nutrisi utama tanpa memasukkan nutrisi penting lainnya, ini tidak dianjurkan. Untuk diet yang sehat dan seimbang, perlu menggabungkan makanan yang berbeda seperti kacang-kacangan, biji-bijian, makanan yang tinggi serat, serta buah-buahan dan sayuran, untuk membantu fungsi tubuh pada tingkat yang optimal.

Diet yang direkomendasikan untuk protein orang dewasa yang sehat dengan tingkat aktivitas fisik minimal, saat ini adalah 0,8 gram protein per kilogram (atau 2,2 pon) berat badan per hari. Jadi, seseorang dengan berat 75 kilogram (165 pon) harus mengonsumsi rata-rata 60 gram protein per hari.

Tetapi kebutuhan protein dapat meningkat berdasarkan tingkat aktivitas dan usia. Misalnya, 1,4 hingga 2 gram per kilogram berat badan mungkin diperlukan untuk membangun massa otot karena latihan kekuatan, dan 1 hingga 1,2 gram per 2,2 pon berat badan direkomendasikan untuk mereka yang berusia di atas 65 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement