Rabu 15 Dec 2021 17:01 WIB

Tak Hanya Sebabkan Lumpuh, Spinal Cord Injury Juga Bisa Sebabkan Sulit Bernapas

'Spinal cord injury' dialami selebgram Laura Anna sebelum meninggal dunia.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
'Spinal cord injury' dialami selebgram Laura Anna sebelum meninggal dunia (Foto: ilustrasi)
Foto: pixabay
'Spinal cord injury' dialami selebgram Laura Anna sebelum meninggal dunia (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar duka mengenai meninggalnya selebgram Edelenyi Laura Anna membuat banyak warganet merasa ikut kehilangan. Sebelum menutup usia, perempuan yang akrab disapa dengan Lora ini harus bergelut dengan cedera tulang belakang akibat kecelakaan yang dia alami pada Desember 2019.

Kabar duka ini telah dikonfirmasi oleh kakak Laura, Greta Irene, melalui akun Instagram pribadinya @gretairn. Greta mengabarkan bahwa Laura menutup usia hari ini pada jam 09.22 WIB.

Baca Juga

"Mohon doanya dan mohon dimaafkan jika adik saya ada kesalahan semasa hidupnya," kata Greta.

Sekitar sepekan sebelumnya, Laura sempat berbagi cerita mengenai kehidupannya dalam siaran podcast Deddy Corbuzier. Salah satu yang sempat Laura singgung adalah mengenai dampak dari cedera tulang belakang atau spinal cord injury yang dia derita setelah mengalami kecelakaan.

Laura mengatakan, bagian pinggang ke bawah tubuhnya tak lagi bisa digerakkan. Tangannya pun tak bisa merentang lebar dan jari-jari tangannya tak bisa digerakkan. Kondisi ini dikatakan sudah jauh lebih baik dibandingkan masa-masa awal setelah mengalami kecelakaan.

Dalam kesempatan tersebut, Laura juga sempat mengungkapkan bahwa dia mengalami cedera di bagian C4-C5. Dalam kacamata medis, apa saja sebenarnya dampak yang mungkin terjadi bila mengalami cedera tulang belakang di area tersebut?

Seperti dilansir Spinal Cord, Rabu, vertebra C4 dan C5 bersama dengan C3 membentuk bagian tengah tulang belakang leher, di dekat pangkal leher. Vertebra C4 memuat saraf-saraf yang mengatur diafragma, yang membantu tubuh bernapas dengan cara mengontraksi dan menarik air ke dalam paru-paru.

Pasien yang mengalami cedera di area C4 biasanya membutuhkan bantuan napas selama 24 jam per hari untuk bisa bernapas dan menjaga kadar oksigen tetap normal. Beberapa gejala lain yang mungkin dialami pasien dengan cedera di C4 adalah keterbatasan ruang gerak, kelumpuhan di area lengan, tangan, batang tubuh, atau kaki, hingga kehilangan fungsi diafragma.

Adapun vertebra C5 merupakan bagian yang signifikan untuk menentukan keparahan suatu cedera leher atau tulang belakang. Bila cedera terjadi pada C5 atau di atas C5, pasien bisa mengalami kesulitan untuk bernapas, mengingat saraf tulang belakang yang berlokasi di antara vertebra C3 dan C4 mengontrol respirasi.

"Kerusakan pada tulang belakang di vertebra C5 juga dapat memengaruhi pita suara, otot lengan atas, dan otot deltoid di lengan atas," demikian disebutkan di laman Spinal Cord.

Salah satu gejala yang mungkin dialami pasien dengan cedera di area C5 adalah kelumpuhan di area batang tubuh, kaki, pergelangan tangan, dan tangan. Kelumpuhan ini bisa terjadi di satu sisi atau kedua sisi tubuh. Pasien mungkin masih bisa mengangkat atau menekuk tangan. Pasien juga akan membutuhkan bantuan untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

"Akan tetapi, bisa memiliki beberapa fungsi independen," tulis Spinal Cord.

Sejauh ini, cedera yang terjadi pada area C4 dan C5 tidak bisa benar-benar dipulihkan. Para ilmuwan medis masih terus berusaha mencari terapi terbaru untuk bisa membantu pasien mendapatkan kembali fungsi motorik dan sensori mereka yang terganggu akibat cedera. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement