Budi menjelaskan, Merck telah memberikan lisensi produksi Molnupiravir kepada delapan pabrik di India. Kehadiran obat itu di Tanah Air diyakini Budi bisa memberikan kesiapan bagi Indonesia menghadapi gelombang lanjutan Covid-19.
"Mudah-mudahan tidak terjadi, tapi kalau terjadi setidaknya kita punya stok dulu," ujarnya.
Persiapan pemenuhan obat Covid-19 dalam jangka panjang, menurut Budi, juga ditempuh pemerintah. Sejauh ini, pihaknya telah mengajukan permohonan kepada Merck atau The Medicines Patent Pool (MPP) yang kini tergabung di United Nations.
"Merck sudah meminta tolong kepada United Nations atau badan yang namanya MPP untuk bisa diberikan grand patennya oleh dia sehingga kita bisa berhubungan dengan mereka," katanya.
Budi mengatakan, proses itu sudah memasuki tahap finalisasi. Pemerintah juga melibatkan perusahaan BUMN dan swasta untuk produksi Molnupiravir di Indonesia.
"Kalau syukur bisa cepat, mudah-mudahan tahun depan kita bisa bikin di sini sehingga memperkuat sistem ketahanan kesehatan kita," katanya.