Senin 08 Nov 2021 16:28 WIB

Harga Molnuvirapir Sejuta Kurang, Siapa yang Boleh Pakai?

Pasien Covid-19 membutuhkan 40 tablet Molnupiravir untuk lima hari pemakaian.

Rep: Febryan A/ Red: Reiny Dwinanda
Pil eksperimental Molnupiravir produksi Merck. Kementerian Kesehatan berusaha mendatangkan 600 ribu hingga satu juta tablet Molnupiravir pada akhir 2021.
Foto: EPA
Pil eksperimental Molnupiravir produksi Merck. Kementerian Kesehatan berusaha mendatangkan 600 ribu hingga satu juta tablet Molnupiravir pada akhir 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Molnuvirapir yang akan dipakai untuk pasien Covid-19 dibanderol dengan harga di bawah Rp 1 juta per dosis lengkap. Kemenkes berencana membeli 600 ribu hingga satu juta tablet obat antivirus itu langsung dari perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Merck pada akhir Desember 2021.

"Hitung-hitungan kami antara 40 sampai 50 dolar, jadi tidak terlalu mahal, di bawah Rp 1 juta," kata Menkes dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX yang diikuti dari Youtube DPR RI di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Budi menjelaskan, nantinya tidak semua pasien Covid-19 akan mendapatkan Molnupiravir. Obat itu dapat dikonsumsi oleh pasien terkonfirmasi Covid-19 dengan tingkat saturasi oksigen di atas 95 atau bergejala ringan.

"Jadi kalau dia positif tapi saturasi masih di atas 94/95, dikasih obat ini, menurut hasil uji klinis di luar negeri 50 persen bisa sembuh. Tidak masuk ke rumah sakit," katanya.

Budi mengatakan, Molnuvirapir diberikan selama lima hari selama proses penyembuhan. Tiap hari pasien akan membutuhkan delapan tablet

"Jadi kira-kira (tiap pasien) butuh 40 tablet," katanya.

Dengan perkiraan harga 50 dolar AS atau Rp 713 ribu per 40 tablet, maka Kemenkes akan mengeluarkan dana sebesar Rp 17,82 miliar untuk membeli satu juta tablet molnupiravir. Perhitungan ini mengacu pada kurs hari ini, Rp 14.275 per dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement