Berikut adalah pola makan tersebut;
-Pola makan "hewani": 70 persen protein hewani dan 30 persen protein nabati
-Pola makan “50/50”: 50 persen protein hewani dan 50 persen protein nabati
-Pola makan "nabati": 30 persen protein hewani dan 70 persen protein nabati
Itkonen menambahkan, asupan kalsium dan vitamin D ditemukan lebih rendah pada pola makan nabati dari pada hewani pada kelompok partisipan tertentu ini.
“Hasilnya bisa berbeda jika produk susu cair telah diganti dengan minuman nabati yang diperkaya dengan vitamin D dan kalsium. Penting untuk fokus pada apa yang Anda kurangi atau tambahkan di pola diet. Jika Anda mengurangi jumlah susu, yang merupakan sumber kalsium dan vitamin D yang baik, Anda harus memikirkan dari mana Anda akan mendapatkan nutrisi tersebut,” kata Itkonen.
Dalam penelitian, dijelaskan, diet demi perlindungan tulang perlu menyediakan nutrisi untuk membangun dan memperbaikinya. Beberapa komponen penting adalah protein, kalsium, vitamin D, fosfor, vitamin K, dan magnesium.
Studi juga menjelaskan, kekurangan protein, kalsium, dan vitamin D bisa menimbulkan masalah bagi tulang. Pada diet rendah protein, orang dewasa berisiko lebih tinggi mengalami patah tulang. Sebab, protein berperan dalam mencegah keropos tulang, memperoleh tulang baru, dan menjaga kesehatan tulang secara keseluruhan.