REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjalanan mengenal diri sendiri adalah sebuah proses seumur hidup. Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan diri, seseorang bisa menemukan potensi yang tersimpan dan menjalani kehidupan dengan lebih baik lagi.
Masalahnya, belum semua orang bisa mengenali, menerima, bahkan mau mencintai dirinya sendiri. Buku I (Hate) Love Me mengajak pembacanya untuk belajar melakukan itu semua dengan cara yang menyenangkan.
Buku digagas oleh tim penulis penyedia layanan kesehatan mental berbasis teknologi, Ibunda.id. Mereka adalah Salsabila Ainurrohman, Esterina Angelica Kristanto, Andre Anggawijaya, Bianda Retno Widyani, serta desainer Muhammad Riza Asshiddiqy dan Ahmad Ridwan.
Karya setebal 136 halaman terbitan Elex Media Komputindo itu penuh visual berwarna-warni yang memanjakan mata. Buku melibatkan pembaca untuk ikut menuliskan deskripsi diri, sehingga menjadi refleksi apakah dia sudah mengenal diri dengan baik atau belum.
Salah satu penulis, Salsabila Ainurrohman, menyampaikan bahwa buku terbagi dalam tiga bagian. Bab pertama adalah self-knowledge, pengetahuan tentang diri sendiri, disusul bab kedua self-acceptance atau penerimaan diri.
Bab ketiga yakni self-care, yaitu bagaimana seseorang merawat dirinya sendiri secara fisik dan mental. Salsabila menyampaikan, buku juga dipenuhi kuis-kuis sederhana yang mengajak pembaca melatih kecintaan terhadap diri sendiri.
Perempuan 25 tahun kelahiran Tasikmalaya itu menyampaikan, seluruh konten dibuat berdasarkan riset yang sudah dilakukan Ibunda.id. Tim penulis ingin buku juga bisa dinikmati oleh mereka yang kurang suka membaca, terutama pembaca usia sekolah hingga dewasa muda.
Buku yang idenya tercetus sejak 2017 itu berangkat dari masalah personal tim penulis. Para penulis muda tersebut kerap merasa insecure dengan dirinya. Mereka yakin, ada banyak anak muda yang mengalami hal sama.
Itu sebabnya, buku I (Hate) Love Me digagas sebagai panduan praktis untuk lebih mencintai diri. Salsabila mengatakan, ada banyak cara yang terkesan sepele tetapi ampuh meningkatkan rasa cinta terhadap diri sendiri.
"Dari apa yang aku tulis, self love itu bukan sebuah tujuan, tetapi perjalanan. Setiap orang belajar bagaimana mencintai dirinya, dan dengan itu baru dia bisa memberikan yang terbaik untuk orang-orang di sekitar," katanya.