Jumat 13 Dec 2019 18:41 WIB

Makanan Tinggi Gula Sebabkan Insomnia Bagi Perempuan

Perempuan yang diet karbohidrat olahan lebih mungkin terkena insomnia.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nora Azizah
Perempuan yang diet karbohidrat olahan lebih mungkin terkena insomnia (Ilustrasi Tidur)
Foto: Pixabay
Perempuan yang diet karbohidrat olahan lebih mungkin terkena insomnia (Ilustrasi Tidur)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memiliki pola makan dengan mengkonsumsi banyak buah, sayuran, dan serat merupakan salah satu cara memiliki pola hidup sehat. Menurut studi, wanita pun mungkin dapat beristirahat lebih mudah, dengan mengkonsumsi makanan sehat itu.

Namun, hal yang berbeda juga terjadi sebaliknya. Pada studi yang diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition, pada Rabu (11/12), menemukan bahwa wanita pasca-menopause yang mengkonsumsi diet tinggi karbohidrat olahan, termasuk gula tambahan, lebih mungkin mengalami insomnia daripada mereka yang diet termasuk jumlah sayuran, serat dan keseluruhan yang lebih tinggi.

Baca Juga

Dilansir di laman UPI, Jumat (13/12), Para peneliti percaya, lonjakan cepat dan kadar gula darah setelah makan karbohidrat olahan dapat memicu gangguan tidur. "Insomnia sering diobati dengan terapi perilaku kognitif atau obat-obatan, tetapi ini bisa mahal atau membawa efek samping," kata penulis senior James Gangwisch.

Assisten profesor yang juga seorang Ahli Bedah dari Universitas Columbia Vagelos itu mengatakan, dengan mengidentifikasi faktor-faktor lain yang menyebabkan insomnia, dia dan timnya menemukan intervensi langsung dan berbiaya rendah, dengan efek samping potensial yang lebih sedikit.

Dalam penelitian ini, Gangwisch dan timnya mengumpulkan data dari lebih dari 50.000 peserta dalam Studi Observatif Inisiatif Kesehatan Wanita. Semua peserta telah menyelesaikan pencatatan buku harian makanan yang berisi makanan mereka sehari-hari.

Para peneliti menilai apakah mereka yang melaporkan diet dengan jumlah makanan tinggi karbohidrat yang lebih tinggi, juga mengalami gejala insomnia.

Secara umum, karbohidrat yang sangat halus, seperti gula tambahan, roti putih, nasi putih dan soda, memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi. Mengkonsumsi makanan dengan karbohidrat ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah lebih cepat.

Para penulis menemukan,  mereka yang mengkonsumsi makanan dengan indeks glikemik makanan yang lebih tinggi, terutama mereka dengan gula tambahan dan biji-bijian olahan, memiliki kemungkinan hingga 15 persen lebih besar untuk mengalami insomnia.

Mereka mencatat, penelitian sebelumnya telah mengeksplorasi kemungkinan hubungan antara karbohidrat olahan dan insomnia. Akan tetapi hasilnya tidak konsisten.

"Ketika gula darah meningkat dengan cepat, tubuh Anda bereaksi dengan melepaskan insulin, dan penurunan gula darah yang dihasilkan dapat menyebabkan pelepasan hormon seperti adrenalin dan kortisol, yang dapat mengganggu tidur," kata Gangwisch.

Menurut dia, buah-buahan utuh memang mengandung gula,. Akan tetapi, serat di dalamnya memperlambat laju penyerapan untuk membantu mencegah lonjakan gula darah.

"Ini menunjukkan bahwa pelakunya yang memicu insomnia wanita adalah makanan olahan yang mengandung lebih banyak gula olahan yang tidak mengandung gula, ditemukan secara alami dalam makanan," terang dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement