Senin 13 Sep 2021 21:48 WIB

Lemak Membandel Bikin Perut Buncit Susah Kempis

Lemak perut dikenal sebagai lemak membandel, paling sulit dihilangkan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Berapa ukuran lingkar pinggang Anda? Ketahui penyebab utama perut buncit.
Foto: Republika
Berapa ukuran lingkar pinggang Anda? Ketahui penyebab utama perut buncit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang merasakan sulitnya menghilangkan lemak perut. Akibatnya, perut terus saja membuncit sampai mengganggu kenyamanan dan tentunya kesehatan.

Lemak perut tidak bisa diabaikan karena dapat terkait dengan risiko obesitas, penyakit jantung, strok, dan bahkan diabetes lebih parah. Para ahli menjelaskan, ada kaitan makanan olahan dengan peningkatan lemak perut.

Baca Juga

Itu juga berkaitan dengan tingginya konsumsi karbohidrat olahan dan gula. Lemak perut, dikenal sebagai lemak membandel, termasuk yang paling sulit dihilangkan.

Lemak perut dapat menumpuk dari waktu ke waktu karena faktor-faktor, seperti kurang tidur, gangguan makan, gaya hidup yang tidak banyak bergerak, dan banyak lagi. Banyak orang tidak menyadari bagaimana hal itu dapat meningkatkan risiko kondisi jantung kronis atau bahkan kerusakan sel dalam beberapa kasus.

Terntunya, pencegahan lebih penting daripada mengobati. Jadi penting mengetahui sejak dini penyebab utama perut buncit.

Tentu ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan perut buncit. Namun, salah satu faktor yang banyak ditemukan adalah karena tingginya konsumsi makanan olahan.

Sebut saja makanan dan minuman instan, mulai dari keripik, mi, hingga kopi. Hal ini menjadi fenomena umum seiring gaya hidup dinamis dan praktis. Padahal, olahan tinggi gula dan pengawer mudah menghasilkan penambahan berat badan, terutama lemak perut.

Makanan dan nutrisi yang dikonsumsi membuat banyak perbedaan, baik secara fisik maupun mental. Saat tubuh mengeluarkan tanda-tanda seperti kembung, gas, penambahan berat badan, dan nyeri kronis, itu merupakan indikasi bahwa tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan, dikutip Times Now News, Selasa (13/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement