Jumat 10 Sep 2021 15:58 WIB

Pakar Sebut Makanan Olahan Penyumbang Nomor Satu Lemak Perut

Pakar jelaskan proses makanan olahan menjadi lemak perut.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nora Azizah
Pakar jelaskan proses makanan olahan menjadi lemak perut.
Foto: Pxfuel
Pakar jelaskan proses makanan olahan menjadi lemak perut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar diet dari Balance One, Trista Best, menjelaskan mengenai proses makanan olahan hingga menjadi lemak perut. Ia menyinggung makanan olahan yang tak baik bagi tubuh.

Best mengatakan karbohidrat olahan diproses dengan cepat oleh tubuh. Kemudian mudah disimpan sebagai lemak. 

Baca Juga

"Karbohidrat olahan menyediakan sumber energi yang cepat, tetapi energi ini datang dalam bentuk lonjakan glukosa dan kerusakan yang tak terhindarkan," kata Best dilansir dari eatthis pada Jumat (10/9).

Best mencatat bahwa reaksi ini dapat menyebabkan penambahan berat badan dalam dua cara. Pertama, ini menyebabkan individu menjadi lapar lagi segera setelah makan, terlepas dari berapa banyak kalori yang dikonsumsi.

 

"Kedua, dapat menyebabkan tubuh menjadi lebih resisten terhadap insulin, yang dapat menyebabkan glukosa lebih tinggi dan penambahan berat badan saat tubuh mulai menyimpan kelebihan glukosa sebagai lemak," ujar Best.

Selain itu, Best mengingatkan lemak perut yang berbahaya bagi kesehatan individu. Di samping penampilan, keberadaan lemak perut yang berlebihan memiliki dampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan dalam beberapa cara. 

"Lemak perut, juga dikenal sebagai lemak visceral, berbahaya bagi kesehatan karena dibawa di bagian depan tubuh sehingga menimbulkan tekanan signifikan pada jantung dan organ vital lainnya," jelas Best. 

Best menyampaikan kondisi ini menempatkan individu pada risiko penyakit jantung dan stroke, diantara kondisi kronis lainnya. 

"Jika dibiarkan, itu akan terbentuk di sekitar organ dan jaringan yang membuatnya sulit untuk hilang, juga meningkatkan risiko penyakit kronis," sebut Best.

Best menyampaikan konsumsi makanan olahan tinggi karbohidrat olahan dan rendah nutrisi yang memperlambat pencernaan adalah kontributor nomor satu untuk lemak perut. 

"Jika Anda ingin menyingkirkan atau mencegah penumpukan lemak perut, pertimbangkan untuk mengurangi makanan olahan. Sedikit persiapan makanan ringan yang sehat dapat membantu," tutur Best.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement