Kamis 19 Nov 2020 14:16 WIB

Studi: Perempuan Lebih Rentan Alami Insomnia

Studi di dalam 'Nature Human Behavior' menyebut perempuan rentan insomnia.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Studi di dalam 'Nature Human Behavior' menyebut perempuan rentan insomnia (Foto: ilustrasi)
Foto: Piqsels
Studi di dalam 'Nature Human Behavior' menyebut perempuan rentan insomnia (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gangguan tidur malam atau insomnia menjadi salah satu masalah serius di dunia, termasuk Indonesia. Menurut studi terbaru yang diterbitkan di Nature Human Behavior, wanita dilaporkan lebih rentan mengalami insomnia daripada laki-laki.

Studi itu membandingkan pola tidur orang dewasa dan anak-anak di Inggris, Belanda dan Amerika Serikat. Peneliti menemukan bahwa ketika saatnya tidur, peserta wanita melaporkan paling sulit tidur setiap malam.

Baca Juga

“Wanita mengalami lebih banyak masalah insomnia dibandingkan pria di ketiga negara tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa rekomendasi untuk durasi dan kualitas tidur yang tepat harus spesifik jenis kelamin. Perbedaan yang sering dilaporkan ini muncul selama masa pubertas, hormone dan faktor sosial lainnya mungkin berperan dalam masalah insomnia,” demikian kata penelitian itu seperti dikutip dari laman Forbes, Kamis (19/11).

Ini bukan studi pertama yang menunjukkan bagaimana hormon dan siklus menstruasi berpengaruh terhadap pola tidur. Sepanjang bulan, kadar progesteron wanita selalu naik-turun, dan ini dapat merusak kenyamanan dan kualitas tidur. Gangguan tidur juga berlaku saat Anda memasuki masa menopause dan hamil.

Setelah mempelajari kebiasaan tidur, peneliti menemukan bahwa wanita memiliki kandung kemih yang terlalu aktif yang dapat membangunkan mereka di malam hari dan lebih mungkin mengalami sindrom kaki gelisah.

Insomnia didefinisikan sebagai gangguan tidur yang terjadi secara teratur. Insomnia dibagi menjadi primer yang merupakan gangguan dan insomnia sekunder yang merupakan efek samping dari masalah kesehatan lainnya.

Dokter telah menunjuk kondisi kesehatan mental seperti stres, kecemasan dan depresi sebagai penyebab utama insomnia. Stimulan dari luar juga bisa sangat memengaruhi pola tidur, termasuk berapa banyak konsumsi kafein sebelum tidur, seberapa dingin suhu ruangan dan waktu kerja shift.

Insomnia adalah gangguan tidur yang dapat membuat Anda merasa lesu, tidak termotivasi, dan kelelahan. Menurut penelitian, wanita lebih mungkin mengalami gangguan tidur yang bisa terjadi karena perubahan hormonal atau kondisi kesehatan lainnya. Namun, itu mungkin berarti bahwa rekomendasi standar untuk berapa jam tidur yang wanita butuhkan tidak akurat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement