REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru menemukan bahwa diet, asupan air dan minuman seperti kopi dapat memengaruhi otak anak. Penelitian yang akan dipresentasikan pada sebuah pertemuan Nutrition 2019 di Baltimore, Amerika Serikat (AS) menunjukkan analisis terhadap lebih dari 850 anak sekolah dasar.
Menurut temuan tersebut, anak-anak yang melaporkan sering mengonsumsi makanan ringan dan minuman yang lebih manis mendapat nilai rendah pada tes akademik standar, dibandingkan dengan anak-anak yang mengonsumsi lebih sedikit jenis makanan ini. Namun, diet yang tidak sehat tidak terkait dengan skor tes kognitif yang lebih rendah pada anak-anak.
Dilansir dari The Indian Express, studi menyarankan agar anak-anak diberikan hidrasi yang cukup. Karena berdasar analisa, anak dengan konsumsi air yang tinggi hingga mencapai 2,5 liter setiap harinya mengalami peningkatan kinerja otak. Berbanding terbalik dengan anak yang hanya mengonsumsi air hanya setengah liter per hari, kinerja otaknya menjadi lebih lambat.
Kurang gizi, lazim diderita anak-anak muda di seluruh dunia dan ini dapat membahayakan perkembangan anak-anak. Dalam uji coba terkontrol yang dilakukan secara acak di 26 desa di India, bayi yang menerima beberapa mikronutrien, intervensi pembelajaran awal, atau keduanya, menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam bahasa ekspresif, penerimaan visual dan perilaku sosial-emosional dibandingkan dengan mereka yang menerima plasebo.
Para peneliti juga mempelajari efek kafein dan L-theanine, zat yang ditemukan dalam daun teh pada anak-anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Mereka menemukan lima anak laki-laki dengan ADHD menunjukkan perhatian yang lebih baik, peningkatan kinerja kognitif dan penurunan impulsif ketika mengambil suplemen kafein dan L-theanine bersamaan dibandingkan dengan plasebo.