Senin 02 Apr 2018 12:29 WIB

Sarapan Hanya dengan Buah, Cukup Nutrisinya?

Tubuh juga membutuhkan karbohidrat, protein, dan lemak.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Indira Rezkisari
Sarapan dengan buah.
Foto: Wikipedia
Sarapan dengan buah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak konsep diet yang dipandang berbeda. Salah satunya pola makan yang mengeliminasi sarapan hanya dengan mengonsumsi buah saja. Padahal sarapan merupakan modal energi untuk melakukan aktivitas seharian.

Nutrisi yang tidak tepat saat sarapan bisa memberikan efek buruk bagi kesehatan. Berikut beberapa dampak yang terjadi jika nutrisi waktu sarapan tidak terpenuhi.

Gula darah turun

Sarapan yang sempurna seharusnya terdiri dari karbohidrat, protein, serat, vitamin, lemak dan mineral. Nutrisi ini diperlukan untuk menggantikan energi yang hilang selama 7-8 jam saat tidur di malam hari. Jika tubuh hanya diberi sarapan buah, gula darah akan turun drastis karena karbohidrat untuk menghasilkan glukosa tidak ada.

Terjadi kenaikan berat badan

Dengan hanya sarapan buah, banyak yang menilai dapat menurunkan berat badan. Ini merupakan anggapan yang salah. Sarapan buah justru dapat memicu kenaikan berat badan. Sebab, perut akan terasa lapar sepanjang hari dan mereka yang melakukan diet ini akan cenderung memakan makanan berat.

Baca juga: Kebaikan Makan Sore untuk Kesehatan

Kulit tidak bercahaya

Buah memang membantu membuat kulit terlihat bercahaya secara alami. Namun, ini tidak akan terjadi jika buah dijadikan sebagai makanan pengganti. Memulai hari dengan sarapan bisa ideal asal dilengkapi dengan nutrisi lainnya.

Kekurangan Energi

Konsekuensi lain dari sarapan buah yaitu menurunkan energi secara drastis. Jika tubuh hanya berganting pada nutrisi dari sarapan buah, ini dapat menyebabkan gangguan metabolisme tubuh.

Sembelit

Selain vitamin, buah sangat kaya akan serat. Rutin sarapan buah setiap pagi dapat memicu sembelit. Karbohidrat, protein dan lemak dapat membantu pembentukan sisa makanan dalam perut. Hanya memakan buah saat serapan dapat menghalangi proses ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement