REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Ahli gizi Universitas Lampung (Unila) Dr Yaktiworo Indriani membenarkan bahwa tujuh dari sepuluh anak mengalami kekurangan gizi sarapan.

"Selama ini banyak faktor yang mempengaruhi tidak terpenuhi kebutuhan gizi harian dari sarapan," kata dia, Ahad (20/3).

Dia menyebutkan, faktor itu antara lain sulit bangun pagi, takut terlambat sekolah atau bahkan tidak terbiasa sarapan pagi sehingga langsung mengkonsumsi makanan pada siang hari.

Padahal, ia menambahkan, sarapan sebelum jam sembilan ini sangat penting bagi anak maupun orang tua pada umumnya.

"Membiasakan sarapan pagi tentu dapat lebih meningkatkan kecerdasan atau yang pasti kita dapat lebih konsentrasi dalam menjalankan aktivitas rutin," ujarnya.

Yaktiworo melanjutkan, sarapan ini asalkan sudah memenuhi unsur kebutuhan dasar pangan karbohidrat, protein, lauk-pauk dan sayur serta air dapat melengkapi sekitar 15-30 persen kebutuhan gizi harian anak.

Diharapkan dengan sarapan itu, anak-anak bisa meningkatkan kecerdasan, konsentrasinya serta bisa berkumpul bersama keluarga sebelum keluar rumah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika