REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang cenderung melewatkan sarapan, baik karena alasan ingin menurunkan berat badan, menghemat waktu, atau karena tidak merasa lapar di pagi hari. Namun, kebiasaan ini ternyata dapat berdampak serius pada kesehatan secara keseluruhan, terutama pada sistem pencernaan.
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi dan hepatologi, dr Surakshith, menjelaskan bahwa melewatkan secara rutin bisa berdampak buruk pada kesehatan saluran cerna.
"Untuk menjaga kesehatan pencernaan dan kesejahteraan secara umum, seseorang sebaiknya memulai hari dengan sarapan," kata Surakshith seperti dilansir dari Hindustan Times, Selasa (5/8/2025).
Berikut ini empat dampak melewatkan sarapan terhadap pencernaan menurut dr Surakshith.
1. Memperlambat metabolisme
Tanpa sarapan, tubuh tidak mendapat asupan energi setelah beristirahat semalaman. Hal ini membuat metabolisme melambat. Sarapan yang seimbang membantu memulai metabolisme, menjaga kadar gula darah tetap stabil, dan mendukung proses pencernaan yang lancar sepanjang hari.
Saat melewatkan sarapan, tubuh masuk ke mode hemat energi atau starvation mode. Ini justru membuat tubuh akan menyimpan energi, alih-alih membakarnya, sehingga memperlambat metabolisme.
2. Meningkatkan produksi asam lambung
Perut tetap memproduksi asam meskipun tidak ada makanan yang masuk di pagi hari. Produksi asam yang berlebih ini dapat menyebabkan nyeri lambung, refluks asam, hingga gastritis. Asam yang diproduksi tanpa makanan untuk dicerna bisa mengiritasi dinding lambung dan kerongkongan, yang berpotensi menimbulkan gangguan makan di siang hari.
Kesehatan usus...