REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Banyak orang tertarik untuk berlibur di musim dingin. Melihat salju bisa menjadi sebuah pengalaman baru yang menyenangkan. Hamparan salju yang putih juga menjadi pemandangan cantik untuk diabadikan di foto-foto.
Hal itu pula yang ingin diraskan oleh tim dari Elhijab yang melakukan trip ke Rusia bertepatan dengan musim dingin. Rombongan berangkat dari Jakarta, Selasa (15/11) dini hari. Setelah menempuh perjalanan 22 jam, termasuk transit di Dubai, rombongan disambut salju dan suhu sekitar -4 derajat Celcius. Angin di Moskow yang cukup kencang membuat hawa dingin makin menusuk kulit.
Trip dilakukan dalam rangka memberikan reward kepada mitra-mitra perusahaan. Reward ini diberikan rutin. Selain itu, sebagai perusahaan fashion muslim, Elhijab juga ingin menyebarkan kampanye 'Hijab for the World' dengan mengunjungi komunitas-komunitas muslim dan destinasi wisata jejak Islam di Rusia. Sebanyak 40 orang ikut dalam rombongan ini.
"Ini memang pengalaman baru, trip ke Rusia di bulan November bertepatan musim dingin," kata CEO Elhijab, Elidawati, kepada jurnalis Republika.co.id, Dwi Murdaningsih.
Awalnya, kata Elidawati, dia ingin menjalankan trip ke Jepang. Namun rupanya setelah dilakukan polling, dari benerapa orang yang dimintai pendapat, mayoritas menginginkan Moskow sebagai destinasi trip kali ini.
Karena pengalaman baru, kata Elida, liburan di musim dingin perlu dipersiapkan dengan serius dan hati-hati. Apalagi di Rusia. Sebab, bagi orang yang terbiasa dengan suhu tropis seperti di Indonesia, musim dingin sering menghadirkan kejutan bagi pelancong yang belum siap.
Jikà persiapapan fisik kurang dan pakaian tidak mendukung untuk traveling, perubahan suhu bisa menimbulkan mimisan atau radang. Agar bisa menjalankan trip dengan nyaman, jauh-jauh hari tim meminta peserta menyiapkan pakaian musim dingin. Jaket, sweater, kaus kaki, sarung tangan, longjohn, dan syal menjadi barang wajib yang dibawa.
Hardjanto, pemandu wisata yang mendampingi trip di Rusia ini mengayakan musim dingin di Rusia memang cukup berbeda. Pria yang tinggal di Belanda ini menuturkan angin kencang membuat peserta trip harus benar-benar didukung dengan kostum musim dingin.
Pria yang akrab disapa Eko ini mengatakan soal angin yang berhembus di Rusia menjadi penting untuk diperhatikan. Di beberapa negara lain yang juga mengalami suhu minus, kadang menjadi tidak begitu terasa dingin. "Angin membuat badan semakin merasa dingin," kata dia.
Dia mengatakan, agar tetap hangat setidaknya tiga anggota tubuh yang harus benar-benar dijaga dari rasa dingin. Tiga anggota tubuh itu adalah kepala, kaki dan tangan. Agar tidak merasa terlalu dingin, ketiga bagian tubuh itu harus tertutup.
"Tadi saya sempat merasa dingin karena kepala saya tidak tertutup," kata Eko.
Suhu dingin di kota-kota di Rusia bisa mencapai minus derajat. Lalu, apa yang membuat orang-orang tertarik liburan di musim dingin? Menurut Eko, pengalaman baru merasakan salju menjadi salah satu alasan pelancong memilih liburan di musim dingin.
Eko menuturkan tiap musim di Eropa memiliii keistimewaan masing-masing untuk dikunjungi. Biasanya, kata dia, paling banyak turis liburan di musim panas karena bertepatan dengan liburan sekolah. Di musim dingin, pada bulan Desember saat libur natal juga banyak turis yang berlibur.
"Semuanya istimewa. Bagi orang Asia musim semi dan gugur paling moderat suhunya sehingga nyaman. Tapi banyak juga yang liburan di musim panas atau dingin, lebih kepada jadwal liburnya," kata dia.