Rabu 28 Sep 2016 10:36 WIB

Psikolog: Anak Kekurangan Nutrisi Bisa Alami Masalah Sosial

Rep: Desy Susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
Anak pemalu dan minder (ilustrasi)
Foto: .
Anak pemalu dan minder (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, mengatakan nutrisi sangat dibutuhkan karena ada pengaruhnya juga ke masalah lain. Dia mengatakan, sejumlah penelitian menyebutkan kalau anak nutrisinya kurang, entah itu protein, yodium, zat besi, dan lainnya, perkembangan anak itu biasanya tidak optimal. Perkembangan yang seperti apa? Mungkin anaknya menjadi lemah, letih, lesu, mudah sakit dan IQ-nya tidak optimal.

“Kalau misalnya anak mengalami zat besinya kurang, bahkan jika parah banget, maka IQ-nya itu lebih rendah dari 10 sampai 15 poin. Bayangkan kalau misalnya IQ-nya rata-rata 90 sampai 160. Anak ini kekurangan zat besi parah, 80 itu di bawah rata-rata,” ujarnya dalam konferensi pers peluncuran kampanye terbaru SGM Eksplore, di Jakarta, Selasa (27/9).

Kalau sudah seperti ini, apa yang terjadi? Dia menjelaskna, anak ini bisa mengalami masalah-masalah emosi. Misalnya lebih rewel, cenderung pemarah, jadi dikit-dikit tersinggung, kemudian anak sering menarik diri.

Misalnya anak yang stunting atau pendek sering menarik diri atau minder dalam pergaulan. Dia tidak mau bertemu dengan teman-temannya jauh lebih tinggi dari dirinya.   

“Dan akhirnya anak-anak yang mengalami masalah emosi, biasanya anak ini juga mengalami masalah sosial. Misalnya keterampilan sosial rendah, sulit bergaul, banyak ditolak teman. Kenapa anak ditolak teman? Mungkin dia sendiri minder atau karena anaknya engak nyambung, ceritain apa saja tidak nyambung. Biasanya teman-teman sudah malas bermain sama dia,” jelasnya.

Ia mengatakan menjadi anak yang sehat merupakan landasan utama seorang anak bisa memiliki keterampilan sosial yang baik. Dengan tubuh yang sehat akibat kecukupan nutrisi yang baik, ia menjadi anak yang lebih tahan menghadapi stres, dan lebih mampu meregulasi emosinya. Selain itu juga lebih leluasa mengeksploriasi lingkungan di sekitarnya dan menjadi anak yang supel di kemudian hari.

Dia mengatakan sangat penting bagi anak memiliki keterampilan sosial. Karena anak akan lebih mudah diterima oleh siapa pun di lingkungannya. Anak akan lebih mampu menyelesaikan masalah dengan orang lain, anak dapat mengasah berbagai keterampilan hidup yang lain dan membantu mengurangi kesulitan di sekolah.

"Tentunya hal ini membuat anak lebih semangat bersekolah sehingga prestasinya lebih optimal dan secara keseluruhan anak mampu menikmati hidupnya dan merasa lebih bahagia,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement