REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak sudah seharusnya aktif dalam bergerak. Anak yang kurang bergerak justru akan terhambat perkembangannya.
Psikolog anak Roslina Verauli, M.Psi, Psi menjelaskan, jika anak berusia 0 hingga dua tahun kekurangan gerak, maka sensor motoriknya akan tidak berkembang. Hal tersebut berkaitan kepada aktivitas perilaku anak sehari-hari hingga menuju masa dewasa.
Anak akan menjadi tidak tangkas, proses belajar tidak akan maksimal, atensi konsentrasi kurang serta anak tentunya tidak akan berkembang secara optimal. Bahkan, perkembangan dalam berbicara pun bisa terhambat jika sensor motorik tidak berkembang dengan baik.
Sedangkan dampak lebih jauhnya, dapat saja mempengaruhi perkembangan fisik dan emosi anak nantinya. Sebab bagaimana pun sensor motorik perlu dikembangkan dengan optimal hingga usia 12 tahun, dan rentang usai yang paling pesat pada usia dua hingga enam tahun.
"Sering saya ketemu remaja yang lambat, sensor motornya tidak berkembang optimal, saya takut jangan-jangan memang saat kecil tidak dikembangkan," ujar Vera.
Biasanya jika Vera menemukan anak yang mengalami gangguan konsenterasi dalam belajar, disarankan untuk memperbaiki sensor motoriknya terlebih dahulu. Buka malah menyuruh lebih banyak belajar lagi sebab tidak akan berpengaruh pada perbaikan.