Kamis 26 Jun 2025 17:22 WIB

Ini Tiga Manfaat Luar Biasa Bonding Time Orang Tua dan Anak

Bonding time antara orang tua dan anak juga memengaruhi perkembangan otak anak.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Keluarga (ilustrasi). Bonding time atau waktu kebersamaan antara orang tua dan anak memiliki peran krusial dalam perkembangan anak.
Foto: MGROL100
Keluarga (ilustrasi). Bonding time atau waktu kebersamaan antara orang tua dan anak memiliki peran krusial dalam perkembangan anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bonding time atau waktu kebersamaan antara orang tua dan anak memiliki peran krusial dalam perkembangan anak. Psikolog klinis dan keluarga, Pritta Tyas, menyebut momen ini sebagai fondasi utama bagi tumbuh kembang anak secara emosional dan kognitif.

"Kalau diibaratkan membangun rumah, bonding time itu fondasi utamanya. Ketika ada angin atau bocor, apakah rumah hanya retak atau roboh, itu tergantung sekuat apa fondasinya," kata Pritta dalam konferensi pers Jakarta Family Walk di Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2025).

Baca Juga

Menurutnya, bonding time memberi setidaknya tiga manfaat utama. Pertama adalah pembentukan attachment atau ikatan emosional antara anak dan orang tua. Anak yang memiliki ikatan kuat akan merasa dunia ini tempat yang aman dan menyadari bahwa ada orang dewasa yang bisa diandalkan saat menghadapi kesulitan.

Kedua, bonding time juga memengaruhi perkembangan otak anak. Pritta menjelaskan banyak orang tua ingin anaknya pintar, tapi sering kali melewatkan proses penting di baliknya. "Struktur otak anak dibentuk melalui interaksi, bonding dengan kita sebagai orang tua, bukan sekadar disuruh belajar," kata dia.

la mencontohkan kegiatan bonding sederhana seperti bermain bola bersama anak. Ketika anak menunggu bola datang, bersiap menendang, dan berharap bola kembali, itu adalah bentuk latihan kognitif bernama serve and return. Latihan ini membantu anak belajar bergiliran, bersabar, dan memahami dinamika sosial.

Keterampilan tersebut kelak menjadi bekal saat anak memasuki usia sekolah. Anak akan terbiasa menunggu giliran, membaca situasi, dan mampu beradaptasi di lingkungan sosial yang lebih kompleks.

Manfaat ketiga berkaitan dengan perkembangan emosional. Pritta menerangkan bahwa anak yang terbiasa mendapat respons dari orang tua akan lebih mudah mengenali dan menamai emosinya. Sebaliknya, anak yang kurang bonding berisiko tumbuh menjadi pribadi yang kesulitan meregulasi emosi.

"Bukan cuma marah, sedih, atau senang. Ada emosi spesifik seperti kecewa, frustrasi, atau sakit hati yang perlu dikenalkan ke anak. Peran orang tua penting untuk membantu menerjemahkan perasaan itu sejak dini," ujar Pritta.

la menekankan bahwa bonding time tak harus lama. Meskipun hanya 20 hingga 30 menit sehari, waktu berkualitas bersama anak akan terekam kuat dalam memori otaknya, dan hasilnya baru terlihat saat anak menginjak usia remaja atau dewasa. "Itulah investasi jangka panjang yang kadang tak disadari orang tua," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement