REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat anak berusia dua atau tiga tahun, ia mulai mampu membedakan mana dirinya dan mana lingkungannya. Anak akan terlihat sedikit egois yang menunjukkan dia mulai mengenal kemauan sendiri.
Psikolog anak Roslina Verauli, M.Psi, Psi. mencontohkan, jika ibu meminta anak untuk mandi, tapi anak belum mau mandi itu karena dia sudah mengenal ke-aku-an atau dikenal masa egosentris.
Pada usia itu anak juga mengacu pada dirinya sendiri, tapi bukan berati hal buruk. Orang tua tidak harus menghalangi, karena justru bisa jadi pertanda hal baik.
"Jangan semua dipaksai, harus ini itu, agar anak berkembang inisiatifnya, ke-aku-an itu penting agar anak paham bagaimana punya mau, punya batasan, harus dihargai," ujar Vera.
Hanya saja, Vera menekankan, jangan selalu dibiarkan ketika anak untuk menolak saran dari orang tua. Maka itu penting menekankan diskusi antara anak dan orang tua.
Cara paling mudah dengan bernegosiasi atas kemauan anak, orang tua harus pintar membuat anak bersepakat atas apa yang telah diputuskan bersama. Memang cara tersebut lebih mudah dilakukan dengan anak yang sudah bisa berbicara.
"Kalau yang belum bisa verbal caranya ibunya menenangkan dan diajak negosiasi dengan cara ibu yang juga menerjemahkan kata-kata dari gerakan anak," kata Vera.
Semakin kaya verbal yang dimiliki orang tua, menurut Vera, maka semakin anak pun dapat mengekspresikan pelbagai perasaan yang didapat. Ini pun pada akhirnya akan membuat anak memahami ke-aku-an yang ada pada diri sendiri.