Rabu 14 Sep 2016 17:53 WIB

Menggarap Busana Pria Dipandang Lebih Menantang

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Indira Rezkisari
Desainer Rama Dauhan
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Desainer Rama Dauhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat  melihat busana trendi dan keren, kita tidak boleh lupa akan sosok perancangnya. Untuk menciptakan satu busana, para desainer harus kerja keras, baik dari segi dana, tenaga maupun waktu.

Menghasilkan busana pria maupun wanita juga sama-sama tak bisa dianggap mudah bagi para desainer. “Bedanya sih, kalau koleksi pria memang agak lebih menantang. Tantangannya lebih besar dibandingkan yang biasa,” kata desainer Rama Dauhan saat ditemui wartawan di sela-sela konferensi pers Plaza Indonesia Men’s Fashion Week (PIMFW) 2016, Rabu (14/9).

Secara keseluruhan, Rama menilai, membuat baju pria itu susah-susah gampang. Menghasilkan busana pria berarti mengupayakan agar tidak menampilkan pakaian yang feminin tapi tetap mempertahankan aspek trendi, modis, sekaligus keren. Pemberian detail pada pakaian tidak boleh terlalu banyak. Aplikasi warna juga tidak boleh sembarangan.

Koleksi Rama Dauhan menjadi salah satu yang akan ditampilkan pada PIMFW 2016. Kegiatan tersebut akan diselenggarakan dari 21 sampai 24 September 2016 di The Warehouse, Plaza Indonesia, level 5, Jakarta Pusat. Persiapan yang telah dilakukan dua sampai tiga bulan ini akan menampilkan 27 hingga 29 koleksi karya Rama.

“Nanti yang saya tampilkan tidak segila yang saya pakai ini (baju polkadot). Motifnya bisa dipadupadankan dengan lainnya, misal biru sama cokelat atau biru sama hijau,” kata Rama. Dia berharap, koleksinya ini dapat memberikan ‘napas segar’ terhadap tren pakaian pria di Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement