Senin 05 Sep 2016 11:00 WIB

Renyah Jagung Titi NTT yang Susah Berhenti Dimakan

Rep: Pryantono Oemar/ Red: Indira Rezkisari
Jagung titi
Foto:
Elizabeth Nogo Keraf sedang memasak sayur daun kelor.

Masyarakat NTT juga terbiasa membuat sayur dari daun kelor. ‘’Kita masak jadi sayur bening,’’ kata Maria.

Kelor memiliki banyak manfaat. Selain untuk menjaga stamina, kelor juga kaya gizi dan bisa mengatasi beragam penyakit, termasuk mengatasi diabetes.

Sering berkeliling NTT, Ina Saptiono dari Yayasan Kopernik sering mendapat suguhan makan dengan sayur daun kelor. Relawan Kopernik, dokter Rizky Loviana Roza juga sempat merasakan nikmatnya sayur daun kelor. ‘’Enak rasanya,’’ ujar Lovi.

Tentrem Sriminarsih memiliki kisah terkait kelor ketika anaknya belum bisa berjalan meski usianya sudah dua tahun. ‘’Akar, klit, dan daun kelor direbus, airnya dicampur susu,diminmkan pada malam hari, alhamdulillah, empat bulan kemdian anakku sudah bisa berlari,’’ ujar perajin kain kulit kayu peraih Upakarti 2010 itu.

Dahsyatnya manfaat kelor membuat seorang bapak rajin menjajakan kumpulan informasi manfaat kelor di kapal ferry Larantuka-Lewoleba. Dengan gayanya yang membuat banyak penumpang tersenyum, ia bisa menjual kumpulan infomasi manfaat kelor. 

Si bapak itu, tangan kanannya bergerak-gerak saat berbicara. Tangan kirinya memegang album foto berbagai luka akibat penyakit dan kliping koran serta majalah yang khusus membahas kelor. Lengan kirinya mengempit segepok uang.

Foto-foto jenderal Gatot Nurmantyo sewaktu menjadi KSAD yang ikut menanam kelor juga ia perlihatkan. TNI AD termasuk yang peduli melakukan penanaman kelor di NTT. Pasar luar negeri, seperti Eropa, membutuhkan kelor. Kelor di NTT dinilai bagus kualitasnya setelah kelor Spanyol.

Informasi yang ia jilid menjadi seperti buku itu berisi manfaat kelor. Ia jual Rp 35 ribu, dan banyak yang membelinya. ''Kelor di sini dibuang-buang,'' ujar Alex, warga Waierang, yang menjadi teman ngobrol selama perjalanan.

Si bapak ini terus nyerocos soal manfaat kelor, mulai dari manfaat untuk mengobati kanker, diabetes, stamina, hingga manfaat untuk mengatasi kebotakan. Di buku Cabe Puyang (1985) kelor disebut mengandung kalsium, fosfor, besi, belerang, emulsin, mirosin, protein, minyak terbang, minyak behen. Manfaatnya antara lain disebut bisa mengatasi busung lapar dan urat saraf lemah.

FAO mencatat kelor mengandung nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil dan anak. ‘’Daunnya kaya protein, vitamin A, B, dan C, dan mineral, sangat dianjurkan untuk ibu hamil dan menyusui serta anak-anak,’’ tulis badan pangan PBB itu di laman fao.org.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement