Rabu 13 Jul 2016 11:06 WIB

Sikap Terbaik Ortu Ketika Anak Dikasari Temannya

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Anak menangis
Foto: flickr
Anak menangis

REPUBLIKA.CO.ID, Ada kalanya anak-anak memiliki teman sepermainan yang agresif dan gemar berperilaku kasar. Menyikapi kondisi tersebut, orang tua perlu mengambil sikap untuk melindungi anak mereka dengan langkah yang bijak.

Pakar manajemen stres dan hypno parenting Kirdi Putra mengatakan langkah pertama yang perlu dilakukan orang tua ialah mengajak orang tua dari teman sepermainan anak untuk berdiskusi. Pasalnya, perilaku kasar dari teman sepermainan anak kemungkinan besar terbentuk dari pola asuh yang salah di lingkungan keluarga.

Kridi mengatakan orang tua dapat membuat pembicaraan yang asertif selama berdiskusi dengan orang tua dari teman sepermainan anak. Agar diskusi dapat berjalan lancar dan 'mengena', Kirdi menyarankan agar orang tua menyampaikan maksud perkataan mereka dengan teknik I-Message.

"Teknik I-Message ini menyampaikan sesuatu dari sudut pandang 'saya', netral dan tidak menohok. Bukan menyalahkan orang tua teman anak dengan perataan 'anakmu anarkis'," jelas Kirdi saat ditemui dalam peresmian Daycare Unilever di Graha Unilever Jakarta.

Ketika diskusi terbuka, melalui teknik I-Message orang tua juga dapat memberikan masukan kepada orang tua teman sepermainan anak mengenai cara mendidik yang lebih baik. Sebagai contoh, orang tua dapat menanyakan terlebih dahulu apa yang melatarbelakangi sikap teman sepermainan anak yang kasar. Kemudian orang tua melanjutkan pembicaraan tersebut dengan memberitahu bagaimana ia biasanya mendidik anak.

"Misalnya, 'kalau saya biasanya ngajarin anak saya begini. Kira-kira apa yang bisa saya support supaya si Buyung (teman sepermaianan anak yang kasar) tidak begini'," ujar Kirdi mencontohkan.

Di samping berdiskusi dengan orang tua teman sepermainan anak yang kasar, orang tua juga dapat mengajarkan anak untuk berani bilang tidak. Dalam arti, ketika anak mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari teman sepermainannya, anak tersebut dapat melindungi diri dan mengambil sikap untuk menjauhkan diri dari perlakuan tak menyenangkan teman sepermainannya.

Yang tak kalah penting, Kridi berpesan agar orang tua tidak memperlakukan teman sepermainan anak yang kasar secara diskriminatif. Sebaliknya, orang tua dapat mendekati teman sepermainan anak yang kasar dan coba untuk menanamkan nilai-nilai yang baik agar teman sepermainan anak memperbaiki perilakunya.

"Sehingga dia bisa membedakan mana yang salah dan mana yang benar dengan hati nuraninya di kemudian hari," pesan Kirdi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement