REPUBLIKA.CO.ID, Buah hati Anda mungkin baru berumur beberapa hari, namun seorang ibu sudah tahu persis kebiasaan tidur malam bayinya. Bayi baru lahir masih belajar membedakan siang dan malam.
Hal itu bisa dimengerti karena mereka menghabiskan waktu begitu lama di dalam rahim yang gelap. Selama satu hingga empat bulan pertama, siklus tidur bayi sangat pendek. Bayi hanya tidur lelap 60 menit di malam hari. Sehingga tak heran jika dia lebih banyak terjaga dan menangis.
Mengapa bayi sering menangis tengah malam? Ukuran perut bayi yang baru lahir sangat kecil, sehingga wajar si kecil cepat lapar. Pakar tidur bayi, Mandy Gurney mengatakan, ibu perlu membiasakan diri dengan pola tidur bayinya selama beberapa pekan pertama.
Ketika bayi Anda terbangun dan menangis, belai dan tepuk lembut tubuhnya. Gerakan menggoyang-goyang tubuh bayi, menurut Gurney tak perlu terlalu banyak dilakukan karena bisa membangunkannya kembali.
"Menggoyang-goyang tubuh bayi hanya membuat Anda cepat lelah dan bayi kadang bisa sesak napas dan semakin terganggu ketenangannya. Akan lebih bagus Anda membuat suara bernada rendah seperti 'sshhh' sembari membelai lembut tubuhnya hingga dia kembali tertidur dalam waktu singkat," kata Gurney, dilansir dari Mother and Baby UK, Rabu (25/5).
Gurney juga menyarankan ibu untuk membedong bayinya di malam hari supaya membuat bayi yang baru lahir tetap senyaman di dalam rahim ibunya. Sisakan ruang gerak di bagian pinggul bedong bayi sampai si kecil berusia lima bulan.
Bayi mulai memproduksi hormon melatonin yang merangsang kantuk setelah berumur tiga bulan. Ini adalah waktu dimana bayi mulai menyadari tidur sebagai sebuah rutinitas.
Gurney menyarankan orang tua untuk menempatkan bayinya di tempat yang sama saat tidur siang dan malam, misalnya di ranjangnya. Ini untuk membiasakannya lebih akrab dengan lingkungan dan tidak tertekan saat bangun setiap hari.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
