Sabtu 12 Jul 2025 17:43 WIB

Wakil CEO ParagonCorp Sari Chairunnisa Belajar Makna Berkah dari Vonis Kanker Sang Ibu

Vonis kanker paru sang ibu, Nurhayati Subakat, sempat membuat Sari terpukul.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Wakil Presiden Riset  dan Pengembangan sekaligus Wakil CEO ParagonCorp, Sari Chairunnisa saat menjadi pembicara di Legacy Makers Jakarta, Sabtu (12/7/2025).
Foto: Dok. Luminihsan
Wakil Presiden Riset dan Pengembangan sekaligus Wakil CEO ParagonCorp, Sari Chairunnisa saat menjadi pembicara di Legacy Makers Jakarta, Sabtu (12/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Riset  dan Pengembangan sekaligus Wakil CEO ParagonCorp, Sari Chairunnisa, membagikan perspektif mendalamnya tentang makna berkah dalam kehidupan. Menurut Sari, berkah tidak hanya terbatas pada kenikmatan atau kemudahan yang kita rasakan dalam hidup.

Lebih dari itu, berkah mencakup segala hal baik, baik itu sukacita maupun kesulitan, yang pada akhirnya dapat membawa seseorang semakin dekat dengan Allah SWT. Pandangan ini disampaikan oleh Sari saat menjadi pembicara dalam acara Legacy Makers Jakarta yang berlangsung pada Sabtu (12/7/2025).

Baca Juga

"Saya percaya bahwa berkah itu maknanya luas. Kesehatan itu adalah sebuah keberkahan, sakit pun berkah. Punya jabatan adalah berkah, kehilangan jabatan juga berkah," kata Sari.

Pemahamannya yang luas mengenai makna berkah ini tidak datang begitu saja, melainkan terbentuk melalui pengalaman personal yang cukup berat dan menyentuh. Salah satu pengalaman paling signifikan yang membentuk pandangannya adalah ketika sang ibunda, Nurhayati Subakat, divonis mengidap kanker paru-paru. Hal ini menjadi pukulan tersendiri bagi Sari dan keluarga, terutama karena tidak ada riwayat merokok, baik pada ibunya maupun anggota keluarga lainnya.

Sebagai seorang yang memiliki latar belakang profesi dokter di dalam keluarga, Sari mengakui bahwa ia sempat merasakan beban dan menyalahkan dirinya sendiri. Perasaan ini muncul karena ia merasa terlambat dalam mengenali gejala kanker yang dialami ibunya. Namun, titik balik dalam pemahamannya terjadi setelah ia melakukan diskusi mendalam dan reflektif bersama sang ibunda.

Sari menyadari sebuah kebenaran esensial: baik kondisi sehat maupun sakit, keduanya merupakan bentuk berkah dari Sang Pencipta. Keduanya memiliki potensi untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

"Saat itu saya bilang ke Ibu, 'Maaf ya, saya seharusnya bisa membawa Ibu periksa lebih cepat'. Tapi kemudian kami berdiskusi dan menyadari bahwa sehat dan sakit itu sama-sama berkah, karena dua-duanya bisa mendekatkan kita kepada Allah," ujar Sari.

Rasa bersalah yang awalnya dirasakan Sari justru berujung pada pencerahan spiritual dan pemahaman yang lebih mendalam tentang takdir dan kehendak Illahi. Proses ini mengajarkan kepadanya bahwa setiap peristiwa dalam hidup, terlepas dari sifatnya yang menyenangkan atau menyakitkan, memiliki tujuan ilahiah untuk mempererat hubungan manusia dengan Tuhannya.

Sari juga menyoroti betapa pentingnya proses pemulihan mental atau yang sering disebut sebagai healing, terutama bagi kaum perempuan. Menurutnya, proses penyembuhan ini bukanlah tanda kelemahan atau kerentanan, melainkan justru merupakan sebuah bentuk kekuatan. Ia meyakini bahwa melalui proses healing, seseorang dapat dibawa lebih dekat kepada Allah SWT.

"Saya juga percaya, healing itu kekuatan karena dalam proses itu kita sedang didekatkannya kepada Allah Swt," ujar Sari.

Sebagai informasi, acara Legacy Makers merupakan sebuah kegiatan tahunan yang pertama kali diselenggarakan oleh Luminihsan. Acara ini terselenggara berkat kerja sama antara Luminihsan dengan ParagonCorp dan Wardah. Legacy Makers dirancang untuk menghadirkan pembicara perempuan ternama dari berbagai bidang, mulai dari pendidikan, bisnis, kesehatan, kebugaran, hingga banyak lagi.

Kehadiran Sari Chairunnisa sebagai salah satu pembicara memberikan inspirasi dan pandangan berharga bagi para peserta yang hadir. Melalui cerita dan pemikirannya, Sari menyampaikan pesan bahwa makna berkah itu sangat luas, meliputi setiap aspek kehidupan yang mampu mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement