REPUBLIKA.CO.ID, Orang tua sering kali khawatir saat mendapati anak rewel ketika jam makan. Anak menjadi pemilih dan sulit untuk dikompromi agar mau melahap makanan yang sudah disiapkan.
Jangan dulu salahkan anak ketika dia rewel terhadap makanan. Cobalah berkaca terlebih dahulu, apakah ada masalah dengan Anda atau pasangan. Mengapa? Sebab menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Erasmus MC-University Medical Center, Rotterdam, menunjukkan orang tua yang merasakan cemas atau depresi lebih mungkin membuat anak menjadi rewel dalam hal makan.
Penelitian yang dilakukan pada 4.700 anak di Belanda antara tahun 2002 hingga 2006 mencoba meneliti kebiasaan makan anak dengan kesehatan mental orang tua. Pada penelitian itu ditemukan, anak usia tiga hingga empat tahun berada pada risiko lebih besar untuk rewel jika orang tua mereka mengalami kecemasan atau depresi.
Pada penelitian tersebut, orang tua diminta mengisi kuisoner untuk menilai tingkat kecemasan dan depresi selama kehamilan dan ketika anak berusia tiga tahun. Mereka juga harus melaporkan pola makan anak pada rentang usia tiga hingga empat tahun.
"Kami mengamati bahwa masalah internal ibu dan ayah sangat mungkin terkait dengan rewelnya anak pada saat makan di usia pra-sekolah. Dokter harus menyadari bahwa tidak hanya kecemasan yang parah dan depresi, tapi juga bentuk lebih ringan dari masalah internalisasi dapat memengaruhi perilaku makan anak," ujar Erasmus MC-University Medical Cente dilansir Independent, Selasa (23/2).
Ditemukan juga, jika gejala kecemasan dan depresi ibu ketika hamil berdampak pada kebisaan pola makan anak yang menyebabkan anak pilih-pilih makanan. Sedangkan kecemasan ayah yang berdampak pada faktor rewelnya anak disebabkan oleh tekanan ketika anak diberi makanan.
Seorang ayah yang memaksakan anak saat makan justru malah membuat anak semakin rewel dan membuat mereka memberi balasan negatif. Anak justru tidak mau makan saat sang ayah semakin menekan atau memaksanya untuk makan.