REPUBLIKA.CO.ID, Wahana House of Trap kini terdapat di Summarecon Mall Kelapa Gading 2 Jakarta Utara. Dalam House of Trap Anda boleh memilih akan mengikuti tantangan paling mudah, sedang atau sulit.
Bagi Anda yang belum tahu apa itu House of Trap, wahana ini mirip seperti wahana rumah hantu tapi tidak ada hantunya sama sekali. Menurut Deputy Executive Drector MKG, House of Trap semacam melakukan sebuah perjalanan menjelajahi ruang, di mana setiap ruangan Anda akan diminta untuk memecahkan sebuah masalah supaya Anda dapat keluar dari ruang tersebut. Untuk kemudian mendapatkan tantangan lagi pada ruang berikutnya.
Konsep ini dekat dengan permainan detektif bagi Anda pecinta komik serial Conan Edogawa atau Anda penikmat novel Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle, hanya saja di sini tidak ada korban pembunuhannya. Tingkat pemecahan masalahnya selama 45 menit. Waktu yang cukup lama tapi ternyata Anda bisa terjebak di dalamnya tanpa sadar 45 menjadi menjadi waktu yang amat pendek.
“House of Trap ada selama dua bulan, tapi kalau terus-terusan seperti ini dan tidak ada sesuatu yang baru publik akan bosan,” Deputy Executive Director MKG Tommy berujar saat ditemui di MKG 2 di Jakarta Utara, beberapa waktu lalu.
Akhirnya dibuatlah strategi rekor tercepat. Siapa yang berhasil memecakan teka-teki dan keluar dari ruangan di bawah 45 menit akan mendapatkan hadiah dari MKG 2.
Strategi ini lumayan membuat peserta maupun pengunjung MKG balik lagi. Alasannya simpel, mereka penasaran memecahkan teka teki sampai bisa keluar ruangan dan mereka yang ingin memecahkan rekor waktu tercepat.
“Terntyata ada yang bisa menyelesaikan Lost Island dalam waktu 18 menit,” ujar Tommy
Orang yang berhasil memecahkan rekor House of Trap tersulit ini ternyata sudan empat kali bermain. Ini membuktikan startegi MKG berhasil menarik peserta lagi dan lagi untuk memecahkan rekor waktu yang disediakan.
Untuk ide barunya, tim pembuat permainan House of Trap sempat menawarkan agar di setiap ruangan misalnya dibatasi 10 menit, atau bila tidak berhasil memecahkan kode maka ruangan akan dipenuhi dengan asap atau dengan menarik salah satu anggota kelompoknya sebagai sandera dan bila mereka telah berhasil memecahkan tantangan berikutnya, sandera tersebut akan dihidupkan kembali.
“Ini akan semakin menantang karena mereka dibatasi waktu, di mana dalam kondisi tegang otak mereka dipaksa untuk berpikir jadi tidak membiarkan 45 menit tersebut lewat begitu saja,” ujar Tommy
Maya (22) yang baru pertama kali mencoba House of Trap merasa tertantang memecahkan kode dan rekor. “Padahal permainan yang saya ambil ini yang paling mudah, mencari resep makanan di Sweet Factory tapi saya merasa menjadi bego di dalam sana, keren, harus mencobanya lagi,” ujar Maya yang belum berhasil keluar dari pintu terakhir Sweet Factory.