REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis kedokteran olahraga Andi Kurniawan SpkO mengatakan anak-anak perlu bergerak aktif selama 60 menit sehari agar meningkatkan tumbuh dan kembang tubuh anak.
"Durasi anak-anak bergerak secara moderat adalah dua kali lipat dari orang tua, jika setelah pubertas tubuh harus bergerak selama 30 menit sehari, maka pada anak-anak setidaknya 60 menit sehari".
Dengan bergerak artinya fungsi kognitif anak menjadi aktif dan dapat memasok aliran oksigen ke otak sehingga anak-anak lebih gampang fokus dalam belajar. Andi mengatakan jika anak kurang gerak maka dapat mengakibatkan berbagai risiko seperti osteoporosis.
Menurut dia, saat ini anak-anak kurang bergerak, setidaknya dalam seminggu mereka hanya bergerak pada saat pelajaran kesehatan jasmani di sekolah.
Untuk itu orang tua perlu menuntun anak agar bergerak dengan cara ajak anak untuk bermain bersama, hal tersebut juga bermanfaat bagi orang tuanya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa kurang aktivitas fisik menjadi penyebab kematian peringkat keempat tertinggi setelah hipertensi, diabetes dan merokok.
Di Indonesia sendiri, data riset kesehatan dasar tahan 2013 menunjukkan bahwa secara umum, 26,1 persen proporsi penduduk Indonesia masih tergolong memiliki gaya hidup kurang aktif.
Bahkan, hampir separuh yaitu 44,2 persen proporsi penduduk kelompok umur di atas 10 tahun di DKI Jakarta berada dalam kategori kurang aktif.