Jumat 02 Oct 2015 08:50 WIB

Pakar: Stimulasi Tepat, Kecerdasan Berkembang Pesat

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Pada dasarnya setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda. Tapi tak menutup kemungkinan satu anak memiliki lebih dari satu dari delapan kecerdasan anak yang ada.
Foto: ist
Pada dasarnya setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda. Tapi tak menutup kemungkinan satu anak memiliki lebih dari satu dari delapan kecerdasan anak yang ada.

REPUBLIKA.CO.ID, Thomas Armstrong, Ph.D, seorang ahli di bidang Multiple Intelligences mengatakan sebaiknya orang tua mengenali delapan jenis kecerdasan pada anak-anak. Juga bisa menemukan cara terbaik untuk menstimulasi anak sesuai dengan kepintaran yang mereka miliki.

“Kita bisa mengenali kecerdasan anak dan menentukan cara terbaik untuk menstimulasi kecerdasan tersebut dengan mengamati tingkah laku mereka,” ungkap Profesor Amstrong acara talk show bertema #BedaAnakBedaPintar : Memahami Multiple Intellegences dan Peran Nutrisi, di Jakarta, Rabu (1/10).

Anak-anak yang suka bermain sendiri misalnya, mereka cenderung memiliki jenis kecerdasan tipe self smart. Kecerdasan mereka akan semakin bersinar bila sering diajak berbicara mengenai perasaan dan pendapat mereka mengenai berbagai hal atau diajak untuk melakukan aktivitas yang bersifat reflektif seperti yoga.

Sedangkan anak-anak yang suka membuat sesuatu dengan tangan mereka, menyentuh dan mengamati benda-benda di sekitar mereka, mungkin memiliki jenis kecerdasan body smart. Dan orang tua dapat membantu menstimulasi mereka dengan permainan menyusun balon atau kegiatan fisik seperti olahraga dan menari.

Atau misalnya anak sudah mulai ketuk-ketuk barang di dapur, mungkin saja anak memiliki kecerdasan musik. Berikan anak ini alat musik mainan, atau barang yang bisa menghasilkan bunyi.

Pada dasarnya setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda. Tapi tak menutup kemungkinan satu anak memiliki lebih dari satu dari delapan kecerdasan anak yang ada. Jadi sebaiknya orang tua amati dan perhatikan. Karena itu orang tua harus banyak menghabiskan waktu bersama anak.

Sehingga bisa mengidentifikasikan kecerdasan anak.

Lalu jika sudah ketahuan mana kecerdasan yang dimiliki anak barulah berikan stimulasi sesuai talenta anak. “Lakukan stimulasi pada semua kecerdasan yang dimiliki anak. Lalu Anda bisa memperkuat stimulasi pada kecerdasan anak yang paling dominan,” sarannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement