Selasa 18 Aug 2015 13:20 WIB

Bayi Kuning, Berbahayakah?

Rep: MGROL44/ Red: Winda Destiana Putri
Kondisi kuning pada bayi (Ilustrasi)
Foto: Google
Kondisi kuning pada bayi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Kasus kuning pada bayi sesungguhnya bukan suatu penyakit dan masih bisa dikatakan wajar. Hal ini biasa disebut dengan ikterus fisiologis. Pigmen bernama bilirubin adalah faktor penyebab terjadinya bayi kuning.

Kondisi kuning ini tidak menyakitkan untuk sang bayi, tetapi sebagai orang tua kita juga perlu mewaspadai hal tersebut karena kadar bilirubin yang tinggi jika dibiarkan terlalu lama dapat menyebabkan komplikasi yang merusak fungsi otak.

Bilirubin berasal dari pemecahan sel darah merah. Umumnya yang bertugas menguraikan bilirubin adalah hati, yang kemudian dibuang melalui urine atau feses. Namun, ketika bayi baru lahir fungsi hatinya belum bisa bekerja dengan baik. Akibatnya terjadi penumpukan bilirubin yang kemudian menyebabkan timbulnya warna kuning pada bayi.

Menurut dr. Asti Praborini, Sp.A, IBCLC, spesialis anak dari Rumah Sakit Puri Cinere, kadar bilirubin dapat diturunkan dengan menjemur bayi selama kurang lebih 30 menit di bawah sinar matahari pagi.

"Hal ini harus rutin dilakukan selama satu minggu agar si bayi mendapat vitamin D yang berfungsi untuk menormalkan kembali kadar bilirubin," kata di ketika ditemui oleh ROL beberapa waktu lalu.

Kejadian kuning pada bayi menyerang sekitar 60 persen pada bayi baru lahir (BBL) dengan usia kandungan cukup bulan dan 80 persen pada bayi yang lahir kurang bulan (BBLR). Warna kuning biasanya terlihat dari bagian putih mata dan kening bayi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement