Selasa 29 Sep 2015 06:43 WIB

Ibu Anak Beda Golong Darah Bisa Sebabkan Bayi Kuning

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Menyusui bukan hanya memberi nutrisi pada bayi, tapi juga memberinya kedekatan dengan sang ibu. Karena itu ibu menyusui perlu didukung agar bisa memberi ASI yang cukup.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menyusui bukan hanya memberi nutrisi pada bayi, tapi juga memberinya kedekatan dengan sang ibu. Karena itu ibu menyusui perlu didukung agar bisa memberi ASI yang cukup.

REPUBLIKA.CO.ID, Setelah bayi lahir, orang tua pasti khawatir ketika bayinya kuning. Lalu dia panik dan bertanya pada dokter, 'dok anak saya kuning'.

Sabar dulu, bayi kuning itu adalah hal normal pada bayi baru lahir.

Hal itu diungkapkan oleh Dokter Neonatologis RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr dr Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K). Ia menjelaskan kuning dalam bahasa medis dikenal dengan sebutan ikterus atau jaundice. Sebanyak 60 persen bayi cukup bulan dan 80 persen bayi kurang bulan akan mengalami kuning pada satu sampai dua minggu kelahiran.

“Hanya 3,5 persen yang bermasalah, yang mengakibatkan kerusakan otak permanen (kern ikterus),” ungkapnya kepada wartawan di Jakarta pekan lalu. Penilaian kuning tidak hanya berdasarkan kadar bilirubin, perlu memperhitungkan faktor risiko hemolisis (co. Inkompatibilitas ABO).

“Misalnya ibu O anak A atau B, itu bisa pecah dan sebabkan kuning. Sel darah merah pecah, darah dihancurkan kemudian buat yang baru,” paparnya.

Selain itu, faktor usia saat terjadinya kuning dan kondisi bayi sehat atau sakit juga harus diperhatikan. “Waspada jika bayi baru satu atau dua hari sudah kuning. Apalagi jika bayi kuning dalam keadaan sakit. Itu bahaya,” jelasnya.

Untuk mengatasi kuning ini, biasanya dianjurkan untuk menjemur bayi di bawah sinar matahari. Menurut Rina bukan berarti harus dijemur di tengah lapangan. Jika kuningnya baru keluar setelah bayi berusia 10 hari,  jemur sendiri saja di rumah. Tapi ingat jangan tinggalkan bayi saat dijemur.

Sinar matahari untuk terapi bayi kuning yang ringan ini efektivitasnya masih diperdebatkan. Sinar matahari sama dengan panjang gelombang sekitar 450 sampai 600 nm, ini dapat memecah bilirubin menjadi zat yang mudah larut dalam air.

Menurut Rina, waktu paling efektif untuk menjemur adalah pukul 07.00 hingga 09.00. Durasi sekitar 15 sampai 30 menit. Tapi penting diingat efek samping infrared dan sinar UV pada sinar matahari bisa menyebabkan sunburn, dehidrasi dan bahaya ke kulit bayi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement