Rabu 13 May 2015 17:44 WIB

Solusi Tidur untuk Anak Insomnia

Anak yang sulit tidur atau insomnia perlu mendapatkan perhatian serius dari orang tua.
Foto: ctvnews
Anak yang sulit tidur atau insomnia perlu mendapatkan perhatian serius dari orang tua.

REPUBLIKA.CO.ID, Banyak orang tua merasa tidak perlu mengunjungi dokter ketika anak Anda tidur larut malam, atau bahkan cenderung insomnia. Yang lebih baik, orang tua harus segera ke dokter anak ketika masalah tidur anak meningkat.

Insomnia adalah gejala yang mungkin menandakan kemungkinan masalah lain, ujar penasihat Parents, Jodi Mindell, PhD, lektor kepala Sleep Center di Children's Hospital of Philadelphia dan penulis buku Take Charge of your Child's Sleep. Ini bisa menjadi masalah kesehatan mental, seperti ADHD, kecemasan, depresi, autisme, atau kondisi medis seperti refluks, sindroma kaki gelisah, atau sleep apnea.

Dikutip dari www.parentsindonesia.com, setelah dokter menyingkirkan penyebab lain, anak Anda mungkin memerlukan konsultasi dengan orang yang ahli dan kemungkinan diteliti saat tidur malam. Meski begitu, kemungkinan besar penyebabnya adalah “perilaku” dan dari sisi saya disebut “kesalahan saya”.

Untungnya, para ahli bersedia mengurangi beberapa kesalahan orang tua: beberapa anak memiliki kecenderungan mengalami masalah tidur atau bertendensi ke arah tersebut. Meskipun orang tua bisa saja berpengaruh pada masalah tersebut, mereka juga bisa menjadi bagian dari solusinya.

Inilah beberapa penyebab yang umum anak-anak tidak tidur dan strategi yang bisa Anda coba malam nanti.

Takut gelap atau monster

Saat siang hari, mainkan aktivitas yang akan membuat anak Anda merasa nyaman saat lampu kamar dimatikan, saran Dr Honaker. Misalnya, berikan senter dan biarkan ia berburu beberapa boneka hewan di kamar tidurnya. Anda bisa menemaninya saat pertama kali, lalu bujuk dia untuk bermain sendiri sampai ia merasa semakin nyaman. Jika ia meminta tidur dengan lampu dinyalakan, cobalah untuk menolaknya. Bisa saja Anda menggunakan lampu tidur, tapi cahaya yang terang dapat mengganggu pelepasan hormon melatonin yang mengatur jam tidur tubuh secara alami.

Taktik menunda

Jangan kabulkan keinginan untuk ke kamar mandi atau permintaan minum berulang-ulang yang menyita waktu tidur, jelas Dr Owens. Penelitian menunjukkan teknik ini sangat efektif untuk anak usia 3 sampai 10 tahun. Berilah dua pilihan pada anak Anda: pelukan atau kesempatan untuk ke kamar mandi/minum. Katakan kepadanya bahwa dia bisa memilih setelah lampu kamar dipadamkan, dan setelah itu dia tak boleh lagi keluar dari kamar. Beri pujian saat ia menggunakan pilihannya, tapi segera minta ia kembali ke tempat tidur dengan sedikit ketegasan bila ia berusaha tidak tidur. Bila ia tidak menggunakan pilihannya, ia bisa menukarkannya dengan penghargaan pada hari berikutnya.

Perlu penjaga malam

Jika anak Anda memerlukan perhatian ekstra pada malam hari, atau hanya sekadar kehadiran orang tua untuk bisa segera tidur. Dr Glaze menyarankan sebuah teknik yang disebut “kepunahan”, yakni memunahkan kebutuhannya terhadap kehadiran Anda Teknik ini membutuhkan sedikit rasa tega, dimana Anda menjelaskan kepadanya bahwa Anda sangat mencintainya dan berharap ia bisa mendapatkan istirahat yang baik, segeralah tutup pintu dan abaikan setiap teriakannya. Alternatif lain, Anda dapat keluar dengan perlahan-lahan dari kamarnya setelah beberapa malam. Awalilah dengan duduk di tempat tidur anak, lalu duduk di lantai di sisi tempat tidur pada malam berikutnya, lalu di lantai dekat pintu kamar, dan akhirnya berjalan keluar dari kamar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement