Sabtu 27 Apr 2024 17:28 WIB

Resep Simpel Antistres Wartawan Senior Ini Layak Anda Coba

Nurjoni mencoba selalu berpikiran terbuka dan menikmati hidup.

Nurjoni, wartawan senior Investortrust dalam kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (26/4/2024).
Foto: Israr Itah/Republika
Nurjoni, wartawan senior Investortrust dalam kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (26/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, Stres, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dapat diartikan sebagai keadaan kekhawatiran atau ketegangan mental yang disebabkan oleh situasi sulit. Tuntutan ekonomi, perkembangan teknologi, ketidakpastian masa depan, dan banyak hal lain membuat orang mudah terkena stres. 

Stres bisa dialami siapa saja dari berbagai level usia. Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS), survei kesehatan mental nasional pertama yang mengukur angka kejadian gangguan mental pada remaja 10 – 17 tahun di Indonesia, menunjukkan hal tersebut. Satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental, sementara satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir, seperti dikutip dari laman resmi Universitas Gadjah Mada.

Baca Juga

Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk terhindar dari stres. Ada sederet tip berseliweran di dunia maya dari berbagai sumber atau ahli kesehatan terpercaya. Salah satunya tip sederhana menghindari stres yang dijalankan oleh Nurjoni, wartawan senior Ibu Kota.

"Enjoy aja. Berpikir positif, jangan ada beban," kata Nurjoni yang sekarang berusia 59 tahun dalam perbincangan dengan Republika di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (26/4/2024).

Joni berkarier sebagai jurnalis dari tahun 1994. Padahal, profesi wartawan akrab dengan tekanan. Apalagi bagi Joni yang bekerja di koran Investor Daily sejak 2002.

Deadline hampir tiba padahal bahan tulisan belum rampung jadi penyebab utama wartawan koran diserang stres. Untuk posisi redaktur ke atas yang biasa mengawal halaman, teriakan dari rekan sekerja sudah mulai riuh memenuhi gendang telinga menjelang deadline. Biasanya dari bagian produksi. Namun, itu tak pernah membebani Joni hingga purnatugas di koran tersebut pada 2022 silam.

"Kuncinya tenang. Ngomong baik-baik, kita usahakan memberikan pengertian dan meredam teman-teman yang sudah teriak-teriak deadline," kata anak pertama dari tujuh bersaudara ini.

Gaya hidup Joni sebagai wartawan tak bisa dibilang sehat. Sebab dua tahun bekerja di Investor Daily, tepatnya 2004, ia sudah dipercaya ikut mengerjakan halaman, mengedit tulisan para wartawan. Pulang larut malam jadi aktivitas sehari-hari.

Mulai 2013, Joni menangani halaman satu koran tempatnya bekerja. Gaya hidupnya makin tak sehat. Ia tak jarang bekerja hingga pukul satu atau dua dini hari di kantornya yang terletak di Kuningan, Jakarta Selatan. Padahal, ia harus pulang ke rumahnya di Cilebut, Kabupaten Bogor.

"Kalau kereta sudah tidak ada yang ke Bogor, saya tidur di kantor, kemudian pulang pagi. Kalau tidak, saya tidur di rumah orang tua saya di Petamburan, Slipi," ungkap ayah satu putri ini.

Joni tak berolahraga rutin. Ia hanya bersepeda kalau senggang. Ia bisa menghabiskan waktu sejam bersepeda. Kalau punya waktu lebih, bisa sampai empat jam.

"Itu pun jarang. Biasanya akhir pekan atau saat libur. Saya biasanya bersepeda ke Sentul atau Kebun Raya Bogor dari rumah saya di Cilebut. Tapi saya juga bisa ke tempat-tempat lain menggunakan sepeda lipat," kata pria kelahiran Jakarta pada 18 Februari 1965.

Joni juga tak mengonsumsi jamu-jamuan atau multivitamin tertentu. Ayah satu anak ini mengaku menjalani hidupnya biasa saja. Malah, ia sangat menggandrungi kopi yang menurut para ahli kesehatan tak baik jika dikonsumsi berlebihan. Bagusnya, ia tak pernah menderita sakit berat hingga pensiun di Investor Daily pada 2022 dan kini bekerja di Investortrust mulai Agustus 2023. 

Menurut dia, jika bekerja sesuai standar prosedur perusahaan, kendala-kendala dalam pekerjaan bisa teratasi. Yang utama, tentu saja selalu berpikir positif.

"Saya nggak punya duit dan punya duit sama saja. Saya tidak punya obsesi berlebihan, mengukur diri saja. Alhamdulillah, selama ini sakit saya cuma batuk-batuk saja, tidak ada sakit berat," kata Joni.

Berpikir positif membantu manajemen stres dan bahkan dapat meningkatkan kesehatan Anda. Kalimat ini termaktub dalam salah satu artikel dari Mayo Clinic, pusat kesehatan akademis nirlaba asal Amerika yang fokus menyediakan pelayanan, pendidikan, dan riset kesehatan.

Joni sudah menjalaninya dan tetap sehat hingga pralansia. Anda ingin mencoba?

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement