Ahad 26 Apr 2015 18:22 WIB

Bagaimana Jika Bayi Saya tidak Merangkak?

Bayi merangkak
Foto: flickr
Bayi merangkak

REPUBLIKA.CO.ID, Sebagai dokter tumbuh kembang anak di Children’s Hospital di Boston, Lisa H. Albers Prock, MD, kerap mendapati para orangtua prihatin bayinya tidak merangkak saat waktunya tiba. Dia hampir selalu mengatakan kepada mereka agar tidak terlalu mengkhawatirkannya, bahkan bila anak mereka cenderung tidak terlihat merangkak (sekitar 5 persen dari bayi-bayi tidak pernah merangkak).

“Keterampilan motorik sering tidak dipakai dalam memprediksi perkembangan utama kognitif bayi,” jelasnya, dikutip dari www.parentsindonesia.com. “Saya lebih suka mendengar anak-anak mengoceh. Jika mereka tidak melakukannya, saya agak sedikit mengkhawatirkan perkembangan keterampilan motorik mereka.”

Meski merangkak memerkuat kemampuan kognitif bayi, penelitian menunjukkan bahwa terlambat merangkak (atau tidak pernah merangkak) mengembangkan keterampilan yang sama dalam bentuk-bentuk pergerakan yang berbeda. Dalam sebuah studi terhadap anak dengan spina bifida (kelainan pada sumsum tulang belakang) yang daya geraknya terhambat, Campos membuat kereta khusus untuk membantu mereka bergerak. Dia menemukan bahwa pergerakan menambah daya ingat, seperti memahami benda permanen dan keterampilan spasial lainnya.

Itu membuktikan bahwa mengeksplorasi dunia dalam cara apapun mungkin membantu perkembangan anak-anak.  Yakinlah, bayi-bayi belajar melalui bentuk gerak yang bervariasi. Apapun yang dilakukan anak Anda–mengesot, berlari cepat, meluncur, berjalan–kuncinya adalah, dia berinteraksi dengan dunia. Yang perlu Anda lakukan adalah menyemangatinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement