Selasa 14 Oct 2014 13:55 WIB

Perhatikan Dulu Ini Sebelum Waxing di Salon (1)

Cairan wax
Foto: essenceofbeauty.ca
Cairan wax

REPUBLIKA.CO.ID, Waxing. Kegiatan yang satu ini bersifat benci tapi rindu bagi kaum Hawa. Di satu sisi, perempuan menyukai sensasi habis menjalani waxing karena membuat tubuh bebas bulu. Di sisi lain, waxing adalah kegiatan yang menyakitkan.

Melanie Gilliland, direktur di European Waxing Center, seperti dikutip dari laman Refinery29, mengatakan waxing sebenarnya harus dilakukan secara rutin. ''Lakukan waxing setiap tiga atau empat pekan sekali selama sepanjang tahun, jangan lakukan saat-saat tertentu saja,'' katanya.

Membiasakan diri melakukan waxing ternyata merupakan rahasia dari menjalani waxing yang tidak terlalu sakit. Sekaligus mendapatkan hasil yang lebih baik.

Sebelum melangkahkan kaki ke salon langganan untuk melakukan waxing, berikut beberapa fakta seputar waxing. Fakta ini menarik karena akan membantua mengurangi rasa sakit saat sedang waxing dan kecemasan yang mungkin timbul karena takut dengan rasa sakitnya.

1. Krim pembuat mati rasa cuma buang-buang uang

Ada peningkatan penjualan krim yang membuat kulit mati rasa saat sedang diwaxing. Melanie mengatakan, ketimbang membeli uang untuk itu lebih baik gunakan untuk krim yang lain.

Panas ketika baru mulai waxing adalah sesuatu yang harus dibincangkan dengan terapis di salon. Setiap orang pasalnya memiliki sensitivitas yang berbeda terhadap rasa panas.

2. Tak buat kerutan

Salah satu pertanyaan yang kerap digulirkan di salon waxing adalah apakah mewaxing di bagian atas bibir akan menimbulkan kerutan. Melanie mengatakan, waxing pada dasarnya adalah perawatan pengelupasan (exfoliate). Karena itu tidak perlu khawatir kalau waxing akan menimbulkan kerutan.

Area di atas bibir memang paling sensitif. ''Waxing menarik semua rambut secara bersaman, mengakibatkan ketidaknyamanan,'' katanya.

3. Harus bersih

Melanie menegaskan pentingnya konsumen memastikan salon waxing pilihannya bersih. Kebersihan itu mulai dari terapis yang tidak menggunakan stik yang sama untuk mengoleskan cairan panas ke atas tubuh, tidak ada tetesan wax di lantai, penggunaan kertas yang baru saat pelanggan baru datang, juga penggunaan sarung tangan oleh terapis salon wax.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement