Kamis 07 Oct 2021 08:00 WIB

Benarkah Rambut Tumbuh Lebih Tebal Setelah Dicukur?

Ada sejumlah mitos seputar bercukur yang masih dipercaya banyak orang hingga kini.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Alat cukur (ilustrasi). Setidaknya ada lima mitos seputar bercukur yang masih dipercaya banyak orang hingga kini.
Foto: PxHere
Alat cukur (ilustrasi). Setidaknya ada lima mitos seputar bercukur yang masih dipercaya banyak orang hingga kini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak seperti waxing, bercukur sering kali dipandang sebagai metode hair removal yang berbahaya. Tak jarang, bercukur "dikelilingi" oleh beragam mitos menakutkan yang sebenarnya tidak tepat.

Setidaknya ada lima mitos keliru seputar bercukur yang masih dipercaya oleh banyak orang hingga saat ini. Berikut ini adalah kelima mitos tersebut, seperti dikutip Times Now News, Kamis (7/10).

Baca Juga

Mitos: Bercukur picu pertumbuhan rambut lebih tebal dan gelap

Mitos ini seringk ali membuat banyak orang enggan untuk bercukur dan memilih opsi waxing. Padahal, saat bercukur, pisau cukur hanya memangkas pangkal rambut di permukaan kulit.

Karena ujung rambut yang lebih tipis dan lembut hilang, sisa rambut yang tersisa menjadi tampak lebih tebal dan gelap. Padahal rambut yang tumbuh setelahnya akan memiliki tampilan, tekstur, dan warna yang sama seperti sedia kala.

Mitos: Berbagi alat cukur aman

Sering kali orang berpikir tak ada yang berbahaya dari berbagi alat cukur dengan orang lain. Padahal, praktik ini dapat memicu terjadinya kontaminasi bakteri, jamur, atau kuman dari orang lain pada alat cukur.

Kondisi ini dapat memicu terjadinya penularan infeksi atau masalah kulit. Hindari menggunakan alat cukur yang sama dengan orang lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement