Jumat 16 Sep 2011 17:16 WIB

Waduh...SpongeBob SquarePants Tak Bagus untuk Anak di Bawah 4 Tahun Lho...

Sebaiknya dampingi anak Anda saat menonton tayangan film kartun beralur cepat.
Foto: .
Sebaiknya dampingi anak Anda saat menonton tayangan film kartun beralur cepat.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Pilihlah tayangan untuk anak yang pas jika Anda tak ingin kemampuan anak untuk berkonsentrasi dalam belajar terganggu. Menurut sebuah survei, tayangan televisi yang alurnya terlalu meloncat cepat semacam  Spongebob Squarepants dinilai tidak cocok untuk anak usia 4 tahun ke bawah.

Penelitian yang dipublikasikan  di jurnal Pediatrics mengungkap, karakter para tokoh yang ada di film kartun semacam SpongeBob dianggap kurang realistis untuk anak usia 4 tahun. "Kami menemukan anak-anak yang menonton tayangan SpongeBob SquarePants mengalami kesulitan dalam kesiapan mereka untuk belajar," kata  Angeline S Lillard, psikolog dari University of Virginia yang memimpin penelitian. terutama, katanya, dalam kemampuan mereka untuk berpikir dan berkonsentrasi.

Penelitian mereka melibatkan 60 anak berusia 4 tahun. Anak-anak tersebut dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing disuruh melakukan aktivitas yang berlainan dalam waktu sekitar 9 menit.

"Ketika anak-anak menonton tayangan deng memberi informasi dengan sangat cepat, mereka akan mengalami kesulitan memprosesnya karena tak biasanya. Dalam tayangan semacam episode SpongeBob, banyak hal yang terjadi yang tak ada dalam kehidupan nyata," katanya. "Ini membuat mereka secara mental kelalahan, paling tidak untuk jangka waktu pendek," katanya.

Berapa lama efeknya, Lillard tak bisa memastikan. Tapi jika hal ini terus terjadi, katanya, maka akan membentuk suatu problem atensi jangka panjang.

Lillard menyarankan orang tua untuk menjaga anak mereka dari tayangan kartun beralur cepat. "Larang sama sekali atau dampingi mereka saat menontonya," katanya.

Dr Dimitri A Christakis, direktur Center for Child Health, Behavior and Development di  University of Washingtonmenyebut studi ini sangat bermanfaat. "Merupakan kontribusi yang signifikan untuk memperkaya pengetahuan kita tentang efek media bagi anak-anak," katanya.

Baca selengkapnya di sini

sumber : Babycenter
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement