Ahad 03 Jul 2011 12:00 WIB

Beginilah Cerita Asal Muasal Kampung Portugis

Rep: Agung Sasongko/ Red: Didi Purwadi
Melancong Bareng Abah Alwi
Melancong Bareng Abah Alwi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Merasa terancam dengan kehadiran Portugis di Malaka, perusahaan Dagang Belanda (VOC) melakukan ekspansi ke utara. Tepatnya, tahun 1641, VOC berhasil menaklukan kota dagang Portugis. Dari penaklukan ini, asal muasal kampung Portugis di Batavia.

Kepada peserta 'Melancong Bareng Abah Alwi' edisi 'Menelusuri Jejak Portugis di Kampung si Pitung', Alwi Shahab, pemerhati sejarah Jakarta, menjelaskan seperti lazimnya pihak yang menang VOC memboyong tawanan ke Batavia. Adapun tawanan itu terdiri dari orang-orang Portugis dan orang-orang dari daerah yang diduduki Portugis kala itu, seperti Goa, Malabar, dan Coramandel.

"Tawan lain yang diboyong dari Malaka adalah ‘meriam si jagur’ kini disimpan di Museum Sejarah DKI Jakarta, " ungkap Abah.

Di Batavia, kata Abah, setelah mengganti agamanya dari Katolik jadi Protestan, mereka dibebaskan dari budak menjadi mardika atau mardijkers. Tawanan Portugis dari Malaka yang tidak setuju pindah agama dari Katolik ke Protestan ditempatkan di Flores, Nusa Tenggara Timur.

Mereka yang ditawan ditempatkan dalam lokasi khusus yang terletak di 20 km sebelah tenggara Batavia. Pemindahan itu terjadi pada tahun 1661 dengan jumlah 160 jiwa.

Tempat itu selanjutnya dikenal dengan nama Kampung Toegoe. Di Tugu mereka menjalani perkawinan-perkawinan terutama dengan suku-suku yang beragama Kristen. Oleh VOC, perkawinan campuran itu disebut ‘Mustisa’ (Mestiezen) yang berarti campuran. "Penduduk Batavia kemudian menyebutnya dengan kampung Portugis," pungkas Abah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement