Selasa 14 Oct 2025 06:40 WIB

Sebelum Olahraga Ngopi atau Makan Telur? Kenali Jenis Protein yang Cocok Biar Enggak Mual

Sebelum olahraga, tubuh sebaiknya mengonsumsi protein yang mudah dicerna.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Makanan mengandung protein (ilustrasi). Waktu dan jenis protein yang dikonsumsi bisa memengaruhi kinerja tubuh saat olahraga dan proses pemulihan setelahnya.
Foto: Dok. Freepik
Makanan mengandung protein (ilustrasi). Waktu dan jenis protein yang dikonsumsi bisa memengaruhi kinerja tubuh saat olahraga dan proses pemulihan setelahnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memilih jenis protein yang tepat sebelum dan sesudah olahraga dinilai cukup penting. Menurut sport nutritionist, Emilia Achmadi, waktu dan jenis protein yang dikonsumsi bisa memengaruhi kinerja tubuh saat olahraga dan proses pemulihan setelahnya.

"Produksi energi itu sistemnya siklus. Jadi bisa dimulai kapan saja, bisa makan kapan saja. Tapi kalau sudah punya pola yang konsisten, hasilnya akan lebih baik," kata Emilia saat diwawancara usai acara Meat & Livestock Australia di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, Senin (13/10/2025).

Baca Juga

la menjelaskan, sebelum olahraga, tubuh sebaiknya mengonsumsi protein yang mudah dicerna seperti telur atau susu. Alasannya, saat berolahraga, aliran darah akan lebih banyak ke otot dan otak, bukan ke sistem pencernaan.

"Kalau makanannya berat atau kompleks, pencernaan bisa terganggu. Akhirnya jadi kembung karena tidak tercerna dengan baik dan malah diproses oleh bakteri," kata Emilia.

Setelah olahraga, Emilia mengungkapkan dua waktu penting untuk mengonsumsi protein. Dalam 45 menit pertama usai berolahraga, tubuh membutuhkan protein yang cepat diserap untuk membantu proses pemulihan otot. Dalam fase ini, susu coklat bisa menjadi pilihan terbaik.

"Makanya susu cokelat itu di-considered sebagai sport drink, the best sport drink. Kenapa? Karena ada gulanya, ada proteinnya. Gulanya buat apa? Buat balikin lagi glikogen ke dalam otot," kata dia.

Setelah melewati jendela waktu 45 menit tersebut, tubuh mulai membutuhkan asupan yang lebih kompleks untuk pemulihan jangka panjang. Emilia menyarankan konsumsi daging merah pada tahap ini. Daging merah, menurutnya, mengandung zat gizi penting seperti zat besi, zinc, vitamin B12, dan protein, yang semuanya memiliki peran krusial dalam mendukung proses pemulihan tubuh secara menyeluruh setelah berolahraga.

Emilia mengatakan dirinya juga menyarankan atlet untuk makan daging merah setelah bertanding, karena kandungan gizinya sangat dibutuhkan tubuh saat masa pemulihan. "Kalau saya ngomong sama atlet saya, setelah selesai bertanding, lu makan daging merahnya, karena disitulah all the ingredients dari si daging merah itu akan punya fungsi yang critical untuk recovery. Jadi, dua-duanya harus ada protein, jenis proteinnya aja yang berbeda," kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ameera Network (@ameeranetwork)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement