REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesehatan gigi dan kebersihan mulut merupakan indikator penting dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Bahkan sejumlah penelitian telah membuktikan adanya kaitan erat antara kerusakan gigi dan penyakit jantung, sama halnya dengan hubungan antara penyakit gusi dan kondisi jantung.
Oleh karena itu, mengenali dan menghindari kebiasaan-kebiasaan tertentu yang tanpa disadari mengancam kesehatan mulut adalah hal yang sangat penting. Dokter bedah gigi dr Mark Bentley membagikan empat kebiasaan yang ia sebut sebagai "hal gila" yang diam-diam merusak gigi lebih parah dari makanan. Kebiasaan-kebiasaan ini sering diabaikan karena tidak berhubungan langsung dengan diet harian seseorang, namun dampak negatifnya terhadap enamel, gusi, dan flora bakteri di mulut sangat signifikan. Berikut penjelasannya seperti dilansir laman Hindustan Times pada Selasa (30/9/2025):
1. Berciuman
Kebiasaan pertama yang diperingatkan oleh dr Bentley adalah berciuman dengan pasangan. Hal ini mungkin terdengar mengejutkan, tetapi risiko kerusakan gigi di sini terkait erat dengan transfer bakteri. Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Microbiome, mulut manusia adalah sarang bagi lebih dari 700 spesies bakteri dan organisme lainnya.
Lebih lanjut, penelitian tersebut mengungkapkan bahwa rata-rata 80 juta bakteri ditransfer selama ciuman intim yang berlangsung bahkan hanya 10 detik. Konsekuensinya, ketika seseorang berciuman dengan pasangan yang memiliki gigi berlubang atau kebersihan mulut yang buruk, ia turut mengonsumsi bakteri mulut pasangannya, yang berpotensi memicu masalah gigi baru.
2. Mengunyah es
Meskipun banyak orang menganggap mengunyah es sebagai kebiasaan yang tidak berbahaya atau sekadar iseng, praktik ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada struktur gigi. Berdasarkan laporan dari University of Utah Health, mengunyah es dapat menimbulkan retakan kecil pada enamel gigi.
Retakan-retakan mikroskopis ini seiring waktu berpotensi berkembang menjadi retakan yang lebih besar dan bahkan pada akhirnya menyebabkan fraktur gigi secara keseluruhan. Kerusakan enamel ini membuka pintu bagi sensitivitas dan risiko gigi berlubang.
3. Penggunaan strip pemutih
Kebiasaan ketiga yang disoroti oleh dr Bentley adalah penggunaan strip pemutih gigi (whitening strips). Meskipun bertujuan untuk meningkatkan estetika gigi, penggunaan produk pemutih yang mengandung bahan kimia kuat dapat berkompromi dengan kesehatan gigi itu sendiri.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Saudi Dental Journal pada Maret 2014 menemukan bahwa pemutihan gigi dengan produk yang mengandung hidrogen peroksida dapat membahayakan kesehatan gigi. Hidrogen peroksida, meskipun efektif memutihkan, berisiko mengikis enamel atau menyebabkan iritasi gusi jika digunakan secara tidak tepat atau berlebihan.
4. Vaping
Kebiasaan terakhir, dan mungkin yang paling mengkhawatirkan di kalangan generasi muda saat ini, adalah vaping (menggunakan rokok elektrik). "Anda mungkin berpikir vaping 'bukan masalah', tetapi ini adalah kekhawatiran besar yang baru mulai kami ungkapkan," ujar dr Bentley.
Ia menggarisbawahi beberapa risiko spesifik yang ditimbulkan oleh vaping terhadap kesehatan mulut dan gigi. Pertama, vaping mengeringkan mulut, dan ketiadaan air liur berarti peningkatan risiko gigi berlubang (no saliva sama dengan more cavities). Kedua, ia menginflamasi gusi, yang dapat menyebabkan resesi gusi dan penyakit gusi. Ketiga, rasa manis pada sebagian besar cairan vape memberi makan bakteri di mulut, terutama dengan rasa vape yang manis. Keempat, vaping mengikis enamel, membuat gigi menjadi lemah dan sensitif.
Dampak lainnya termasuk menyebabkan bau mulut (chemical + bacteria = gross) dan memicu kebiasaan menggeretakkan gigi (teeth grinding) akibat stimulasi nikotin. Terakhir, vaping juga memperlambat penyembuhan pasca prosedur gigi dan dapat menimbulkan noda pada gigi, terutama pada pekerjaan gigi yang sudah ada. Secara keseluruhan, peringatan dr Bentley menyoroti pentingnya kebersihan mulut yang tidak hanya berfokus pada makanan, tetapi juga kebiasaan sehari-hari yang secara halus dapat memicu kerusakan gigi dan penyakit mulut serius.
View this post on Instagram