Rabu 24 Sep 2025 17:09 WIB

Digigit Anjing? Lakukan Ini Selama 15 Menit untuk Hindari Rabies

Gejala rabies pada manusia di tahap awal yakni demam, badan lemas dan lesu.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Hewan peliharaan anjing milik warga memberontak saat penyuntikan vaksin rabies di Kelurahan Wirobrajan, Yogyakarta, Selasa (5/9/2023). Untuk mempertahankan kasus nol penyakit rabies sejak 1997 Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta mengadakan vaksinasi rabies gratis untuk hewan peliharaan kucing, anjing, dan monyet milik warga yang berdomisili di Kota Yogyakarta. Sebanyak 2.300an vaksin rabies disiapkan untuk vaksinasi yang disebar pada 45 titik kelurahan dan 13 klinik hewan. Kegiatan vaksinasi ini akan berlangsung hingga 27 September mendatang.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Hewan peliharaan anjing milik warga memberontak saat penyuntikan vaksin rabies di Kelurahan Wirobrajan, Yogyakarta, Selasa (5/9/2023). Untuk mempertahankan kasus nol penyakit rabies sejak 1997 Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta mengadakan vaksinasi rabies gratis untuk hewan peliharaan kucing, anjing, dan monyet milik warga yang berdomisili di Kota Yogyakarta. Sebanyak 2.300an vaksin rabies disiapkan untuk vaksinasi yang disebar pada 45 titik kelurahan dan 13 klinik hewan. Kegiatan vaksinasi ini akan berlangsung hingga 27 September mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta, Hasudungan A Sidabalok, menekankan pentingnya pertolongan pertama yang tepat bagi korban gigitan hewan penular rabies, seperti anjing. Menurutnya, tindakan yang paling krusial dan harus segera dilakukan adalah mencuci luka gigitan selama 15 menit.

Langkah sederhana namun vital ini berfungsi untuk membersihkan area luka dari partikel virus rabies yang mungkin menempel. "Untuk pertolongan pertama pada kasus gigitan, yang pertama cuci luka gigitan tersebut di air yang mengalir selama 15 menit dengan sabun," kata dalam podcast Rabu Belajar bertema "Peringatan Hari Rabies Sedunia: Upaya Pemprov DKI Jakarta mempertahankan sebagai Wilayah Bebas Rabies" di Jakarta, Rabu (24/9/2025).

Baca Juga

Menurut dia, mencuci luka dengan air dan sabun bertujuan agar virus tidak bereplikasi. Setelah dicuci, segera keringkan luka, kemudian desinfeksi luka dengan menggunakan senyawa iodin untuk membunuh virus.

Setelah itu, segera bawa korban ke puskesmas terdekat sehingga puskesmas dapat berkoordinasi dengan rumah sakit umum daerah ataupun rumah sakit yang dirujuk sebagai tempat pertolongan pertama kasus penggigitan anjing ataupun kucing. "Jadi, kasus penggigitan yang pertama, pertolongan pertama memang di rumah, kemudian membawa ke puskesmas terdekat untuk diberikan terapi sementara untuk lukanya saja. Dari puskesmas setempat akan memberikan rujukan kepada rumah sakit khusus yang melayani vaksinasi vaksin antirabies pada manusia atau VAR," ujar Hasudungan.

Beberapa rumah sakit pemerintah di Jakarta yang menjadi rujukan kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR), yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianto Saroso. "Kemudian untuk rumah sakit swasta, ada beberapa rumah sakit swasta yang menerima atau memberikan layanan VAR tersebut. Jadi, tidak semua rumah sakit ada stok VAR," ujar Hasudungan.

Sementara itu, gejala rabies pada manusia di tahap awal, yakni demam, badan lemas dan lesu, tidak nafsu makan, insomnia, sakit kepala hebat, sakit tenggorokan, dan sering ditemukan nyeri. Selain itu, muncul rasa kesemutan atau rasa panas di lokasi gigitan, cemas, dan mulai timbul fobia, yaitu hidrofobia (takut air), aerofobia (takut naik alat transportasi udara), dan fotofobia (takut cahaya) sebelum meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement