Kamis 04 Sep 2025 20:26 WIB

Hidung Jadi Lebih Besar Selama Hamil, Apakah Normal?

Hidung yang membesar selama hamil dikenal dengan sebutan pregnancy nose.

Rep: Mg161/ Red: Qommarria Rostanti
Wanita hamil (ilustrasi). Kehamilan dapat menimbulkan banyak perubahan lebih dari sekadar perut yang membesar, salah satunya pregnancy nose.
Foto: Dok. Freepik
Wanita hamil (ilustrasi). Kehamilan dapat menimbulkan banyak perubahan lebih dari sekadar perut yang membesar, salah satunya pregnancy nose.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehamilan dapat menimbulkan banyak perubahan lebih dari sekadar perut yang membesar. Ada yang sudah diperkirakan, ada pula yang mengejutkan. Sesekali, gejala yang kurang dikenal justru menjadi sorotan yaitu pregnancy nose.

Dari selebritas seperti Chrissy Teigen yang bercanda soal hidungnya ikut “bertambah gemuk” hingga para pengguna TikTok yang membagikan foto before-after hidung mereka selama hamil, fenomena ini membuat banyak orang bertanya-tanya yaitu apa itu pregnancy nose? Untuk meluruskan kebingungan, para ahli menjelaskan apa penyebabnya, bagaimana cara mengatasinya, serta kapan biasanya kondisi ini akan hilang. 

Baca Juga

Apa itu pregnancy nose?

"Pregnancy nose adalah kondisi dimana ketika hidung seorang ibu hamil mengalami pembengkakan atau perubahan bentuk," ujar dokter obgyn di Orlando Health Women’s Institute Christine Greves dikutip dari laman The Bump pada Kamis (04/9/2025). Meskipun bukan merupakan istilah medis, tapi ini sebuah fenomena yang benar terjadi.

Obgyn sekaligus ahli bedah ginekologi invasif minimal, Greg Marchand, menjelaskan bahwa pregnancy nose biasanya terjadi pada trimester ketiga sekitar usia kehamilan 30 minggu, dan dapat memperbesar ukuran hidung sekitar 10 hingga 15 persen. "Berbeda dengan kondisi pada hidung lainnya yang mungkin dialami selama kehamilan, seperti rinitis atau mimisan, pregnancy nose bukanlah masalah medis yang perlu dikhawatirkan," ujarnya. Meski begitu, sebagian ibu hamil merasa cemas dengan perubahan estetika yang tidak diinginkan pada bentuk dan ukuran hidung mereka.

Apa penyebabnya?

Dari bengkaknya pergelangan kaki hingga jari, hidung bukanlah satu-satunya bagian tubuh yang mengalami pembesaran saat hamil. Seperti banyak perubahan kehamilan lainnya, hal ini berkaitan dengan fluktuasi hormon.

Greves menjelaskan pelebaran atau relaksasi dan pembesaran, pembuluh darah terjadi akibat meningkatnya kadar estrogen selama kehamilan. “Pembuluh darah melebar karena tubuh bersiap untuk melahirkan bayi. Pelebaran ini menyebabkan peningkatan volume darah, karena secara evolusi tubuh tahu bahwa persalinan akan melibatkan kehilangan darah yang cukup banyak, sehingga dibutuhkan volume lebih untuk bertahan hidup,” kata Marchand.

Dia mengatakan ada beberapa efek samping dari pelebaran ini selain pregnancy nose, termasuk varises pada kaki dan sakit kepala migrain. Namun karena hidung terletak di tengah muka, kondisi pregnancy nose menjadi lebih terlihat.

"Pembuluh darah di hidung dapat melebar selama kehamilan, dan karena area kecil ini biasanya memiliki sedikit jaringan atau lemak, pelebaran ini secara drastis dapat merubah ukuran dan bentuk hidung,” kata dia. Greves mengatakan orang hamil dengan lebih banyak jaringan hidung mungkin mengalami pembengkakan yang lebih besar karena ada ruang lebih bagi darah untuk mengalir.

Apakah ada cara mencegahnya?

Menurut para ahli sayangnya tidak ada cara yang pasti untuk mencegah pregnancy nose karena perubahan yang terjadi adalah bagian dari proses natural kehamilan yang sehat. Greves mengatakan ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meringankan bengkak, seperti menjaga tubuh agar tetap terhidrasi hingga menjaga kepala tetap tegak agar cairan tidak menumpuk di area tersebut.

Kapan pregnancy nose hilang?

Kabar baiknya adalah kondisi pregnancy nose ini tidak berlangsung selamanya. “Perubahan biasanya terjadi selama enam minggu (post partum),” kata Marchand.

Jika hidung tidak kembali ke bentuk normal dalam kurun waktu tersebut, bersabarlah karena setiap orang mengalami waktu penyembuhan yang berbeda-beda. “Beberapa perubahan bisa bersifat permanen, terutama pada ibu yang telah melahirkan beberapa kali dan mengalami pregnancy nose yang semakin memburuk setiap kehamilan,” kata Marchand.

Kapan harus konsultasi ke dokter?

Meskipun pregnancy nose umumnya hanya menjadi masalah estetika sementara, jika gejala ini bertahan dan cukup mengganggu, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter. Jika Anda mengalami kesulitan bernapas, mimisan, atau merasa gejala pregnancy nose memengaruhi aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera temui tenaga medis.

Menghadapi perubahan fisik yang terus-menerus selama kehamilan memang bisa menantang, tetapi penting diingat bahwa sebagian besar gejala ini bersifat sementara. Jika terasa sulit dengan perubahan seperti pregnancy nose, kulit kering, atau jerawat selama kehamilan, ketahuilah bahwa hal ini normal. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ameera Network (@ameeranetwork)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement