REPUBLIKA.CO.ID, BRISTOL -- Sebuah kejadian yang mengejutkan dialami oleh Helen Green, seorang ibu berusia 45 tahun asal Bristol, Inggris. Saat tengah berlibur di Kanada bersama suami, Michael, dan putri mereka, Darcy (6 tahun), ia melahirkan seorang bayi perempuan sehat, padahal ia sama sekali tidak tahu dirinya sedang hamil.
Kejadian ini menjadi berita yang viral karena betapa luar biasanya pengalaman tersebut.
Helen dan keluarganya tiba di Toronto pada 21 Mei 2025. Di tengah malam, ia mulai merasakan sakit perut yang tidak biasa. "Sekitar pukul 01.45 waktu setempat, saat duduk di toilet kamar hotel, tubuh saya 'mengambil alih'," ujar Helen kepada SWNS.
Dalam dua kali dorongan yang kuat, seorang bayi lahir. "Saya tidak tahu apa yang terjadi," kata Helen. "Setelah dua kali dorongan besar, ada seorang bayi, jadi saya mengangkatnya dari kloset dan menggendongnya di lengan saya," ujarnya.
Suaminya, Michael, awalnya mengira tangisan bayi yang ia dengar berasal dari kamar sebelah. Ia sangat terkejut saat masuk ke kamar mandi dan melihat istrinya menggendong seorang bayi. "Saya sangat linglung, kami hampir tidak bisa memahami apa yang terjadi," ujar Michael, 45 tahun.
Dalam kebingungan, Michael segera menghubungi 911 untuk memastikan istri dan bayinya mendapatkan perawatan medis. Mereka bahkan tidak sempat memeriksa jenis kelamin bayi tersebut, dan baru mengetahuinya dari paramedis.
Beruntungnya, bayi perempuan yang lahir dengan berat 3,7 kg ini dalam kondisi sehat. Pasangan itu memberinya nama Olivia, dan segera mengabarkan berita mengejutkan ini kepada keluarga mereka. “Ini benar-benar kejutan besar, dan juga kejutan yang sangat menyenangkan,” kata Helen dikutip dari laman People pada Senin (28/8/2025).
"Dia datang begitu saja dan rasanya dia sudah bersama kami selamanya," kata dia lagi.
Helen, yang juga ibu dari seorang putra berusia 18 tahun bernama Harry, telah mengalami beberapa kali keguguran setelah melahirkan Darcy. Ia mengaku tidak mengalami gejala kehamilan sama sekali selama mengandung Olivia. Ia bahkan tetap menstruasi secara teratur dan berolahraga di gym empat kali seminggu.
"Saya memiliki 'perut buncit' yang besar pada kehamilan sebelumnya, tetapi kali ini tidak — dan saya pergi ke gym empat kali sepekan," jelasnya.
Meskipun kedatangan Olivia yang tak terduga dipenuhi dengan cinta, perjalanan pulang ke Inggris menjadi tantangan besar. Keluarga itu terpaksa memperpanjang liburan mereka selama berpekan-pekan, menunggu akta kelahiran dan paspor untuk sang bayi. "Mendaftarkan kelahirannya adalah mimpi buruk. Kami hanya memiliki surat-surat dari rumah sakit," ujarnya.
Namun, di tengah kepenatan mengurus dokumen, mereka tetap menikmati momen liburan, termasuk menonton tiga pertandingan bisbol dan mengunjungi Air Terjun Niagara dua kali. "Sangat sulit karena tidak tahu berapa lama kami akan berada di sana, dan sangat membuat stres pada hari kerja saat mengejar akta kelahiran dan paspor, tetapi menyenangkan di akhir pekan ketika semua kantor tutup dan tidak ada yang bisa kami lakukan," ujar Helen.
Setelah penantian panjang, keluarga Green akhirnya bisa terbang pulang ke rumah pada Rabu, 25 Juni. Liburan mereka membengkak lebih dari 12 ribu dolar AS dari perkiraan awal, akibat biaya rumah sakit, hotel, dan pengeluaran lain. Meskipun demikian, mereka berharap biaya tambahan ini dapat ditanggung oleh asuransi perjalanan.
Yang paling penting bagi mereka adalah kini mereka bisa kembali ke rumah sebagai keluarga yang lengkap. "Menerima kenyataan bahwa Anda memiliki bayi itu sulit, tetapi itu adalah hal lain ketika Anda tidak tahu Anda hamil. Dalam beberapa hari, rasanya sudah familier bahwa saya punya bayi, dan itu adalah kegembiraan yang luar biasa," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika