Rabu 27 Aug 2025 18:55 WIB

Danilla Riyadi Ungkap Dilema Jadi Musisi di Era Media Sosial

Sebagai musisi, Danilla cukup selektif dalam memilih tren.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Musisi Danilla Riyadi usai menjadi pembicara di Indonesia Summit 2025, Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Foto: Dok. Republika/Gumanti Awaliyah
Musisi Danilla Riyadi usai menjadi pembicara di Indonesia Summit 2025, Jakarta, Rabu (27/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Danilla Riyadi mengungkapkan dilema yang kerap ia hadapi sebagai musisi di tengah arus deras media sosial. Menurutnya, musisi kini tidak hanya dituntut untuk menciptakan karya, tetapi juga harus membangun kehadiran secara personal di ranah digital.

"Aku sebagai musisi jujur sering mengalami dilema. Karena sekarang kita musisi itu enggak cuma sekadar bikin musik aja. Dari yang aku baca, followers-ku juga pengen tahu personal life aku," kata Danilla saat jadi pembicara di Indonesia Summit di Jakarta, Rabu (27/8/2025).

Baca Juga

Untuk menyiasatinya, Danilla mengaku berusaha tetap relevan dengan mengikuti beberapa tren yang sedang berkembang. Namun demikian, ia cukup selektif dalam memilih tren dan tetap mengutamakan kenyamanan pribadi saat menentukan konten yang akan dibagikan kepada para followers.

"Kalau velocity, jujur aku agak merinding sedikit. Tapi kalau sudah dicoba dan ternyata tidak nyaman, ya aku tidak akan melakukannya lagi," ujar dia.

Meski begitu, pelantun "Kembali Pulih Lagi" ini menyadari pentingnya personal branding, tidak hanya bagi musisi, tetapi juga bagi siapa pun. la menilai media sosial kini turut menjadi indikator dalam menilai rekam jejak seseorang.

"Sekarang hampir semua kantor selain lihat CV, juga lihat profil media sosial. Jejak digital itu berpengaruh," kata dia.

Danilla sendiri mengawali perjalanan karier musiknya melalui platform digital SoundCloud. Seiring berkembangnya fitur media sosial seperti Reels di Instagram, ia kini turut memanfaatkan platform tersebut untuk membagikan rilisan terbarunya.

"Sekarang aku di Instagram memang suka disuruh sama Lafa Pratomo, produser aku, untuk share tentang musik atau rilisan terbaru di situ," kata Danilla.

la menilai, media sosial seperti halnya Instagram dan YouTube bisa menjadi ruang promosi gratis sekaligus sarana membangun komunikasi dengan penggemar. "Untuk musisi seperti aku, media sosial itu bisa jadi tempat promosi gratis dan juga membangun komunikasi dengan para penikmat musik aku," kata Danilla.

Salah satu rilisan yang dibagikan di media sosial adalah proyek musik terbarunya bersama empat kawan yang dinamai I Talk Too Much When I'm Drunk (ITTMWID). Proyek ini menyajikan karya yang memadukan pendekatan eksperimental dan dibalut dengan nuansa musik elektronik.

"Awalnya memang kami suka ngumpul dan karena semuanya musisi kepikiran untuk bikin side project. Dan ternyata karya dari si project ini juga diterima dan banyak disukai," kata Danilla.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement