REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Parasocial terpilih sebagai Word of the Year Cambridge Dictionary. Kata ini didefinisikan sebagai hubungan yang dirasakan seseorang terhadap figur terkenal yang sebenarnya tidak ia kenal.
Contoh penggunaannya terlihat pada ketertarikan parasosial para penggemar ketika penyanyi Taylor Swift dan pemain American football Travis Kelce mengumumkan pertunangan mereka. Dikutip dari BBC, Rabu (19/11/2025), istilah ini pertama kali muncul pada 1956 ketika sosiolog Amerika mengamati pemirsa televisi yang menjalin hubungan 'para-sosial' dengan tokoh-tokoh di layar.
Pemimpin Redaksi Cambridge Dictionary, Colin McIntosh, mengatakan bahwa belakangan istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan jenis hubungan antara seseorang dengan 'non-person', misalnya selebritas. “Istilah ini awalnya diciptakan dalam ranah akademik dan cukup lama hanya dipakai di kalangan akademisi,” ujarnya. “Baru belakangan ia bergeser masuk ke bahasa populer, salah satu kata yang dipengaruhi oleh media sosial.”
McIntosh menambahkan, para leksikografer akan memasukkan kata baru ke dalam kamus jika mereka menilai kata tersebut bukan tren sesaat.
Contoh lain yang dicantumkan kamus antara lain album perpisahan West End Girl, Lily Allen, yang memanfaatkan ketertarikan parasosial publik terhadap kehidupan cintanya. Serta munculnya hubungan parasosial dengan bot AI, ketika orang memperlakukan bot sebagai tempat curhat, teman, bahkan pasangan romantis.
Gaya pengakuan diri dari banyak pembawa acara podcast juga disebut menggantikan peran teman nyata dan memicu hubungan parasosial.
Kamus tersebut mencatat lonjakan pencarian kata parasocial setelah bintang YouTube IShowSpeed memblokir seorang penggemar obsesif yang ia sebut sebagai “number 1 parasocial”.
Editor Senior BBC Jessica Rundell menjelaskan bahwa parasosial lebih dari sekadar obsesi. Kondisi ini membuat seseorang hampir yakin bahwa figur tersebut mengenalnya sebagaimana ia mengenal figur itu.
Istilah parasocial pertama kali diciptakan oleh dua sosiolog dari University of Chicago, Donald Horton dan Richard Wohl, yang mengamati bagaimana pemirsa televisi menjalin hubungan menyerupai relasi dengan keluarga dan teman 'nyata' lewat tokoh di layar. Mereka mencatat televisi, yang saat itu berkembang pesat, membawa wajah-wajah aktor langsung ke rumah-rumah masyarakat sehingga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
“Kami tidak berada di posisi menilai kata itu baik atau buruk atau apakah ia valid. Yang penting adalah apakah ia mampu bertahan dan digunakan di berbagai konteks,” kata Rundell.
Beberapa kata baru lain yang masuk Cambridge Dictionary tahun ini antara lain skibidi, delulu, dan tradwife.
Ikuti Whatsapp Channel Republika