REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain memperhatikan bahan makanan, memilih peralatan masak yang tepat juga sama pentingnya. Tanpa disadari, beberapa jenis peralatan dapur justru dapat memicu kanker.
Dokter yang fokus pada pengobatan kanker, dr Tarang Krishna, mengatakan bahan-bahan tertentu dalam alat masak bisa melepaskan zat kimia berbahaya saat dipanaskan atau digunakan dalam jangka panjang. Zat tersebut dapat terakumulasi dalam tubuh dan menyebabkan perubahan sel yang berujung pada kanker.
Berikut tiga jenis peralatan dapur yang menurut dr Tarang Krishna perlu dihindari karena berpotensi meningkatkan risiko kanker:
1. Peralatan masak berbahan aluminium
Aluminium adalah salah satu material yang paling umum digunakan di dapur, mulai dari panci, wajan, hingga aluminium foil. Namun, saat terpapar panas, aluminium dapat larut ke dalam makanan dalam jumlah kecil.
"Jika digunakan terus-menerus, akumulasi logam ini dalam tubuh dapat menimbulkan efek toksik yang memicu perubahan sel dan meningkatkan risiko kanker," kata Krishna seperti dikutip dari Hindustan Time, Kamis (21/8/2025).
2. Wajan antilengket berlapis teflon
Lapisan Teflon memang memudahkan proses memasak karena sifatnya yang anti-lengket. Namun, jika permukaan Teflon tergores atau terkelupas, zat kimia berbahaya seperti polytetrafluoroethylene dapat tercampur ke dalam makanan. Memasak pada suhu tinggi juga bisa melepaskan uap beracun yang berbahaya bagi kesehatan.
3. Peralatan dapur dari plastik
Beberapa jenis plastik, terutama yang berwarna hitam, mengandung bahan kimia tambahan seperti flame retardants. Saat terkena panas, zat ini dapat larut ke dalam makanan dan mengganggu sistem hormon, reproduksi, serta meningkatkan risiko kanker jika terpapar dalam jangka panjang.
Sebagai alternatif, dr Krishna menyarankan masyarakat menggunakan alat masak dari kuningan, cast iron, dan besi biasa. la menilai kembali ke metode memasak tradisional bisa membantu mengurangi risiko kesehatan jangka panjang.
"Semakin kita meninggalkan cara lama, semakin banyak masalah yang kita hadapi," kata dia.