Rabu 16 Jul 2025 17:28 WIB

Waspada Mata Kering, Kenali Penyebabnya dan Lindungi Matamu Sekarang

Mata kering bukan berarti matanya tidak punya air mata sama sekali.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Mata kering (ilustrasi). Mata kering adalah suatu penyakit yang menyerang lapisan air mata, di mana lapisannya itu menjadi tidak stabil, baik secara kualitas maupun kuantitasnya.
Foto: Dok. Freepik
Mata kering (ilustrasi). Mata kering adalah suatu penyakit yang menyerang lapisan air mata, di mana lapisannya itu menjadi tidak stabil, baik secara kualitas maupun kuantitasnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah mata kering (dry eye) dianggap sebagai kondisi umum yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan signifikan, mulai dari sensasi terbakar, gatal, hingga penglihatan kabur. Memahami apa saja faktor risiko yang dapat memicu kondisi ini menjadi langkah penting dalam pencegahan dan penanganannya.

“Kalau dibagi secara garis besar itu faktor risikonya ada yang bersifat demografi, sistemik, okular atau dari kondisi matanya sendiri dan gaya hidup atau modifiable lifestyle,” kata dokter spesialis mata lulusan Universitas Indonesia dr Niluh Archi, SpM saat acara diskusi kesehatan mata di Jakarta, pada Rabu (16/7/2025).

Baca Juga

Niluh mengatakan mata kering adalah suatu penyakit yang menyerang lapisan air mata, di mana lapisannya itu menjadi tidak stabil, baik secara kualitas yaitu komponen, zat atau nutrisi yang ada di dalamnya itu terganggu atau mengubah kandungan dan unsurnya, serta kuantitasnya dari segi jumlah. “Jadi yang namanya dry eye bukan berarti matanya tidak punya air mata sama sekali, bisa saja volumenya cukup, tetapi memang kualitasnya atau komponen yang ada di dalam lapisan itu yang berubah,” kata dia.

Lapisan air mata itu memiliki fungsi, di antaranya untuk mencegah kekeringan pada mata, irigasi mata berfungsi untuk membuang zat misalnya tidak sengaja kemasukan debu atau kotoran, sterilisasi mata sebagai antibodi hingga memberi nutrisi. Dokter yang berpraktik di RS Mata JEC Kedoya itu mengatakan masalah mata kering tidak mungkin terjadi karena banyak faktor, namun pada setiap pasien faktor yang dominan akan berbeda-beda.

Faktor risiko yang memicu masalah mata kering secara demografi mencakup usia, jenis kelamin, hingga etnis itu yang berpengaruh. “Umumnya memang usia di atas 50 tahun, jenis kelamin itu umumnya perempuan,” ujarnya.

Kemudian, dari sisi sistemik sebagai proses inflamasi secara sistemik ataupun adanya penyakit-penyakit kronis pada pasien seperti diabetes, hipertensi, hiperkolesterol, serta gangguan hormonal hingga gangguan kesehatan mental. “Kalau kondisi pada mata yang paling sering umumnya adalah penggunaan lensa kontak memang ataupun tindakan-tindakan yang pernah dilakukan di mata,” kata dia.

Niluh mengatakan faktor risiko yang memicu masalah mata kering yang masih mungkin dimodifikasi adalah gaya hidup hingga faktor lingkungan. “Penggunaan screen time, faktor lingkungan seperti kelembapan udara, suhu ruangan, pola tidur dan juga pola makan,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement